Yogyakarta: Jogja Fashion Week (JFW) edisi ke 19 ditarget bisa menggerakkan nilai transaksi dalam nominal besar. Dengan target kunjungan sekitar 10 ribu orang, nilai transaksi diharapkan capai miliaran rupiah.
"Panitia dan event organizer Jogja Fashion Week 2024 menargetkan terjadinya transaksi bisnis sebesar Rp5 miliar dan jumlah kunjungan 10 ribu orang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, di Yogyakarta pada Rabu, 8 Mei 2024.
Syam mengatakan JFW 2024 disiapkan melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM), khususnya lokal. JFW 2024 akan digelar pada 22-25 Agustus 2024 berlangsung di Jogja Expo Center (JEC).
"Terkhusus 2024 ini, akan ada lebih dari 64 fesyen desainer pilihan se-DIY dan 48 desainer dari berbagai wilayah Indonesia," kata dia.
JFW tahun ini, ia melanjutkan, mengangkat tema Fusion Fashion, yang berarti sebagai konsep penyatuan atau perpaduan elemen-elemen yang berbeda dalam dunia fesyen Menurut dia, makna tema tersebut dijabarkan secara selaras dengan peta jalan Jogja Fashion Dunia sebagai perpaduan Integrasi Budaya, Kreativitas Tanpa Batas, Harmoni Visual dan Sentuhan Modern.
"Tema ini mencerminkan ide bahwa fesyen tidak terbatas pada satu gaya atau satu budaya, tetapi merupakan hasil dari kolaborasi antara berbagai inspirasi, tradisi, dan tren," jelasnya.
Syam mengungkapkan gelaran JFW juga akan menampilkan beberapa pertunjukan antara lain yakni Fashion Show, Fashion Exhibition, Fashion Seminar, Fashion Competition, Carnival dan Business Matching. Adapun pada fashion exhibition akan menampilkan berbagai produk fesyen aksesoris, perhiasan, tas, alas kaki, batik, ecoprint, leather, dan berbagai produk mode berkualitas lainnya.
"Dengan luas area pameran lebih dari 5000 meter persegi itu, akan mampu menampung lebih dari 100 produsen fesyen atau pemilik brand pilihan wilayah Yogyakarta dan 60 fashion designer," ujar Syam.
Para pengunjung nantinya juga akan disuguhkan sebuah rangkaian yang bisa memberikan wawasan mendalam tentang industri fesyen yakni melalui kegiatan seminar, panel diskusi, dan workshop. Panitia juga akan mengundang narasumber yang merupakan tokoh, pengamat, praktisi, pelaku dan ahli fesyen tingkat nasional.
Yogyakarta:
Jogja Fashion Week (JFW) edisi ke 19 ditarget bisa menggerakkan nilai transaksi dalam nominal besar. Dengan target kunjungan sekitar 10 ribu orang, nilai transaksi diharapkan capai miliaran rupiah.
"Panitia dan
event organizer Jogja Fashion Week 2024 menargetkan terjadinya transaksi bisnis sebesar Rp5 miliar dan jumlah kunjungan 10 ribu orang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, di Yogyakarta pada Rabu, 8 Mei 2024.
Syam mengatakan JFW 2024 disiapkan melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM), khususnya lokal. JFW 2024 akan digelar pada 22-25 Agustus 2024 berlangsung di Jogja Expo Center (JEC).
"Terkhusus 2024 ini, akan ada lebih dari 64 fesyen desainer pilihan se-DIY dan 48 desainer dari berbagai wilayah Indonesia," kata dia.
JFW tahun ini, ia melanjutkan, mengangkat tema
Fusion Fashion, yang berarti sebagai konsep penyatuan atau perpaduan elemen-elemen yang berbeda dalam dunia fesyen Menurut dia, makna tema tersebut dijabarkan secara selaras dengan peta jalan Jogja Fashion Dunia sebagai perpaduan Integrasi Budaya, Kreativitas Tanpa Batas, Harmoni Visual dan Sentuhan Modern.
"Tema ini mencerminkan ide bahwa fesyen tidak terbatas pada satu gaya atau satu budaya, tetapi merupakan hasil dari kolaborasi antara berbagai inspirasi, tradisi, dan tren," jelasnya.
Syam mengungkapkan gelaran JFW juga akan menampilkan beberapa pertunjukan antara lain yakni
Fashion Show, Fashion Exhibition,
Fashion Seminar,
Fashion Competition, Carnival dan
Business Matching. Adapun pada
fashion exhibition akan menampilkan berbagai produk fesyen aksesoris, perhiasan, tas, alas kaki, batik,
ecoprint, leather, dan berbagai produk mode berkualitas lainnya.
"Dengan luas area pameran lebih dari 5000 meter persegi itu, akan mampu menampung lebih dari 100 produsen fesyen atau pemilik
brand pilihan wilayah Yogyakarta dan 60
fashion designer," ujar Syam.
Para pengunjung nantinya juga akan disuguhkan sebuah rangkaian yang bisa memberikan wawasan mendalam tentang industri fesyen yakni melalui kegiatan seminar, panel diskusi, dan workshop. Panitia juga akan mengundang narasumber yang merupakan tokoh, pengamat, praktisi, pelaku dan ahli fesyen tingkat nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)