Jakarta: Prajurit TNI Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) mendirikan 100 tenda Hunian Sementara (Huntara) bantuan Pemerintah Jepang. Tenda tersebut dikhususkan bagi warga pengungsi korban gempa dan tsunami di Desa Balentuma, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Komandan Kodim 1306/Donggala Letkol Kav Made Maha Yudiksa mengatakan, pembangunan tenda Huntara bagi para pengungsi bertujuan agar korban merasa nyaman di pengungsian.
"Setiap tenda, nantinya dapat menampung sekitar delapan hingga sepuluh orang pengungsi, sehingga para pengungsi dapat tinggal dengan layak di tenda-tenda yang telah disediakan," kata Yudiksa seperti dilansir Antara, Rabu, 18 Oktober 2018.
Yudiksa menjelaskan, pembangunan 100 tenda Huntara dilakukan oleh 56 prajurit TNI yang berasal dari dua satuan dan dibantu warga yang tinggal di Desa Balentuma.
Selain membangun tenda hunian sementara untuk para pengungsi di Kabupaten Dongala, TNI juga mendirikan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) serta pembuatan tandon air bersih.
Kogasgabpad mendirikan sarana umum 1.300 MCK (Mandi, Cuci, Kakus) darurat bagi warga korban bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Banyaknya pengungsi yang tinggal di tenda darurat tersebut, membuat warga rentan akan wabah penyakit yang mengancam kesehatan, salah satunya dikarenakan belum adanya MCK.
Salah satu lokasi pengungsi yang didirikan sarana umum MCK darurat secara sederhana ada di Desa Kayumalue, Posko Lapangan Dinamika, Kelurahan Kawatuna, Kota Palu.
Jakarta: Prajurit TNI Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) mendirikan 100 tenda Hunian Sementara (Huntara) bantuan Pemerintah Jepang. Tenda tersebut dikhususkan bagi warga pengungsi korban gempa dan tsunami di Desa Balentuma, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Komandan Kodim 1306/Donggala Letkol Kav Made Maha Yudiksa mengatakan, pembangunan tenda Huntara bagi para pengungsi bertujuan agar korban merasa nyaman di pengungsian.
"Setiap tenda, nantinya dapat menampung sekitar delapan hingga sepuluh orang pengungsi, sehingga para pengungsi dapat tinggal dengan layak di tenda-tenda yang telah disediakan," kata Yudiksa seperti dilansir Antara, Rabu, 18 Oktober 2018.
Yudiksa menjelaskan, pembangunan 100 tenda Huntara dilakukan oleh 56 prajurit TNI yang berasal dari dua satuan dan dibantu warga yang tinggal di Desa Balentuma.
Selain membangun tenda hunian sementara untuk para pengungsi di Kabupaten Dongala, TNI juga mendirikan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) serta pembuatan tandon air bersih.
Kogasgabpad mendirikan sarana umum 1.300 MCK (Mandi, Cuci, Kakus) darurat bagi warga korban bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Banyaknya pengungsi yang tinggal di tenda darurat tersebut, membuat warga rentan akan wabah penyakit yang mengancam kesehatan, salah satunya dikarenakan belum adanya MCK.
Salah satu lokasi pengungsi yang didirikan sarana umum MCK darurat secara sederhana ada di Desa Kayumalue, Posko Lapangan Dinamika, Kelurahan Kawatuna, Kota Palu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)