Tangerang: Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyatakan terdapat sekitar 22 juta meter persegi tanah wakaf di Banten, terbengkalai atau belum produktif. Puluhan juta meter tanah itu tersebar di 19.644 titik.
"22 juta meter persegi tanah wakaf itu tersebar di 19.644 titik di wilayah Banten," ujar Divisi Pembinaan Nazhir BWI Banten, Asep Sunandar, Minggu, 29 November 2020.
Asep memerinci dari belasan ribu titik tanah wakaf yang masih belum produktif itu, hanya tiga yang telah berbadan hukum dan sisanya merupakan milik perseorangan. Tanah-tanah wakaf yang tidak produktif, kata Asep, sedang didorong agar dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan perikanan.
"Memang tanah wakaf ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi produktif. Bahkan ada satu titik luasnya 110 hektare yang terbengkalai," beber dia.
Baca juga: 3 Warga Meninggal karena Covid-19, Satu Dusun di Batu Di-lockdown
Asep menjelaskan tengah berupaya membuat tanah wakaf menjadi produktif agar bermanfaat bagi masyarakat.
"Salah satunya BWI bekerja sama dengan Pemprov Banten. Jadi, kami MoU dan pengawasannya ketat. Ini landasannya ada UU-nya," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua BWI Yuli Yasin menambahkan sudah ada salah satu tanah wakaf yang produktif di Banten, yakni RS Mata Achmad Wardi.
"RS Achmad Wardi keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Harapan kami ke depan akan muncul RS Achmad Wardi lainnya," kata Yuli.
Tangerang: Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyatakan terdapat sekitar 22 juta meter persegi
tanah wakaf di Banten, terbengkalai atau belum produktif. Puluhan juta meter tanah itu tersebar di 19.644 titik.
"22 juta meter persegi tanah wakaf itu tersebar di 19.644 titik di wilayah Banten," ujar Divisi Pembinaan Nazhir BWI Banten, Asep Sunandar, Minggu, 29 November 2020.
Asep memerinci dari belasan ribu titik tanah wakaf yang masih belum produktif itu, hanya tiga yang telah berbadan hukum dan sisanya merupakan milik perseorangan. Tanah-tanah wakaf yang tidak produktif, kata Asep, sedang didorong agar dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan perikanan.
"Memang tanah wakaf ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi produktif. Bahkan ada satu titik luasnya 110 hektare yang terbengkalai," beber dia.
Baca juga:
3 Warga Meninggal karena Covid-19, Satu Dusun di Batu Di-lockdown
Asep menjelaskan tengah berupaya membuat tanah wakaf menjadi produktif agar bermanfaat bagi masyarakat.
"Salah satunya BWI bekerja sama dengan Pemprov Banten. Jadi, kami MoU dan pengawasannya ketat. Ini landasannya ada UU-nya," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua BWI Yuli Yasin menambahkan sudah ada salah satu tanah wakaf yang produktif di Banten, yakni RS Mata Achmad Wardi.
"RS Achmad Wardi keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Harapan kami ke depan akan muncul RS Achmad Wardi lainnya," kata Yuli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)