Bitung: Pemanfaatan jaringan internet tidak hanya mempermudah pemasaran suatu produk. Selain itu, pemanfaatan jaringan internet juga mempermudah komunikasi bagi penyandang disabilitas.
Seperti yang dirasakan komunitas tuli di Kota Bitung, yakni Komunitas Kaleb. Mereka turut memanfaatkan jaringan internet dalam melatih meningkatkan keterampilan para sahabat tuli.
Komunitas Kaleb berdiri sejak 2017. Berdirinya Komunitas Kaleb bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas (SDM) yang tidak pantang menyerah meski memiliki keterbatasan.
Aktivitas di komunitas kaleb fokus pada peningkatan lterasi bahasa isyarat, keterampilan sablon, membuat kopi, dan beberapa kterampilan lainnya.
Founder Komunitas Kaleb Christha Donna Renata mengatakan banyak sahabat tuli yang sudah mengalami perkembangan pesat sejauh ini. Setelah dilatih, mereka bisa mengembangkan kemampuannya untuk diterapkan di tempat kerja.
"Harapannya, internet bisa jadi salah satu solusi untuk mengembangkan potensi setiap anak-anak tuli dan difabel lainnya," ujar Christha, pada prorgam BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
Dengan internet, banyak sekali informasi yang bisa diajarkan. Beberapa kali pertemuan dilakukan melalui aplikasi Zoom.
Melalui aplikasi tersebut, tatap muka secara visual menjadi kunci untuk mengetahui kosa kata yang mereka sampaikan.
Salah satu anggota komunitas, Yesaya Irvan Sukur sangat antusias mempelajari berbagai hal baru. Dia aktif dalam komunitas tersebut.
"Saya sekolah lima hari dalam seminggu. Paling suka belajar teknik sablon," ujar Irvan, biasa dia disapa.
Dalam waktu senggang, Irvan kerap memanfaatkan jaringan internet untuk bermain video game, dan panggilan video (video call) bersama teman-temannya.
Bitung: Pemanfaatan jaringan internet tidak hanya mempermudah pemasaran suatu produk. Selain itu, pemanfaatan jaringan internet juga mempermudah komunikasi bagi penyandang disabilitas.
Seperti yang dirasakan komunitas tuli di Kota Bitung, yakni Komunitas Kaleb. Mereka turut memanfaatkan jaringan internet dalam melatih meningkatkan keterampilan para sahabat tuli.
Komunitas Kaleb berdiri sejak 2017. Berdirinya Komunitas Kaleb bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas (SDM) yang tidak pantang menyerah meski memiliki keterbatasan.
Aktivitas di komunitas kaleb fokus pada peningkatan lterasi bahasa isyarat, keterampilan sablon, membuat kopi, dan beberapa kterampilan lainnya.
Founder Komunitas Kaleb Christha Donna Renata mengatakan banyak sahabat tuli yang sudah mengalami perkembangan pesat sejauh ini. Setelah dilatih, mereka bisa mengembangkan kemampuannya untuk diterapkan di tempat kerja.
"Harapannya, internet bisa jadi salah satu solusi untuk mengembangkan potensi setiap anak-anak tuli dan difabel lainnya," ujar Christha, pada prorgam BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
Dengan internet, banyak sekali informasi yang bisa diajarkan. Beberapa kali pertemuan dilakukan melalui aplikasi Zoom.
Melalui aplikasi tersebut, tatap muka secara visual menjadi kunci untuk mengetahui kosa kata yang mereka sampaikan.
Salah satu anggota komunitas, Yesaya Irvan Sukur sangat antusias mempelajari berbagai hal baru. Dia aktif dalam komunitas tersebut.
"Saya sekolah lima hari dalam seminggu. Paling suka belajar teknik sablon," ujar Irvan, biasa dia disapa.
Dalam waktu senggang, Irvan kerap memanfaatkan jaringan internet untuk bermain video game, dan panggilan video (video call) bersama teman-temannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)