Surabaya: Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, Jawa Timur, hampir mendekati harga daging sapi Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai terjadi sejak awal Januari 2021.
Syifa, 50, salah satu pedagang sembako di pasar Karah, Surabaya, mengatakan kenaikan harga cabai terjadi pada seluruh jenis. Yakni mulai dari cabai rawit, ale, besar, sampai keriting.
"Harga cabai meningkat dua kali lipat dari harga normal sebesar Rp60 ribu per kg. Sekarang
harganya Rp110 sampai Rp115 ribu per kg," kata ibu tiga anak ini, Selasa, 9 Maret 2021.
Baca: Harga Cabai Rawit di Gresik Rp1.000 per Biji
Pedagang lainnya, Sa'diyah, 53, mengaku miris dengan meningkatnya harga cabai sejak Januari 2021. Ia menilai, harga cabai mulai meningkat setelah bencana erupsi Gunung Merapi.
"Sejak Merapi mbledos (meletus) semua jenis cabai naik. Soalnya pengirim atau pemasok cabai paling banyak kan dari Lumajang dan sekitarnya, normalnya Rp50.000," kata Sa'diyah.
Meski demikian, kata dia, masyarakat masih rutin membeli cabai untuk kebutuhan sehari-hari. Sa'diyah mengaku terpaksa tetap membeli cabai, meski dikurangi 15 kg, dari sebelumnya 30 kg dalam satu kali kulak.
Baca: Panen Cabai di Jatim Diprediksi Akhir Maret
"Yang beli ya tidak masalah sih, tapi ya begitu beli sambil menggerutu. Yang sering dibeli cabai rawit, belinya sekarang dikurangi kuantitasnya karena harganya naik. Sebelum Covid-19 itu saya bisa kulak sampai 30 kiogram," ujarnya.
Ali, 56, pedagang sembako di Pasar Tradisional Gresik, mengatakan harga cabai di Gresik merangkak tinggi sejak awal 2021. Misalnya harga cabai rawit dari Rp40.000 menjadi Rp120 ribu per kg. Komoditas ini, kata Ali, banyak dicari orang, untuk berbagai masakan seperti rendang dan lainnya.
"Tapi harganya cabai sekarang selangit, bahkan sama dengan harga daging sapi Rp120 ribu per kg," kata Ali.
Surabaya: Harga
cabai di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, Jawa Timur, hampir mendekati harga daging sapi Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai terjadi sejak awal Januari 2021.
Syifa, 50, salah satu pedagang sembako di pasar Karah, Surabaya, mengatakan kenaikan harga cabai terjadi pada seluruh jenis. Yakni mulai dari cabai rawit, ale, besar, sampai keriting.
"Harga cabai meningkat dua kali lipat dari harga normal sebesar Rp60 ribu per kg. Sekarang
harganya Rp110 sampai Rp115 ribu per kg," kata ibu tiga anak ini, Selasa, 9 Maret 2021.
Baca: Harga Cabai Rawit di Gresik Rp1.000 per Biji
Pedagang lainnya, Sa'diyah, 53, mengaku miris dengan meningkatnya harga cabai sejak Januari 2021. Ia menilai, harga cabai mulai meningkat setelah bencana erupsi Gunung Merapi.
"Sejak Merapi
mbledos (meletus) semua jenis cabai naik. Soalnya pengirim atau pemasok cabai paling banyak kan dari Lumajang dan sekitarnya, normalnya Rp50.000," kata Sa'diyah.
Meski demikian, kata dia, masyarakat masih rutin membeli cabai untuk kebutuhan sehari-hari. Sa'diyah mengaku terpaksa tetap membeli cabai, meski dikurangi 15 kg, dari sebelumnya 30 kg dalam satu kali kulak.
Baca: Panen Cabai di Jatim Diprediksi Akhir Maret
"Yang beli ya tidak masalah sih, tapi ya begitu beli sambil menggerutu. Yang sering dibeli cabai rawit, belinya sekarang dikurangi kuantitasnya karena harganya naik. Sebelum Covid-19 itu saya bisa kulak sampai 30 kiogram," ujarnya.
Ali, 56, pedagang sembako di Pasar Tradisional Gresik, mengatakan harga cabai di Gresik merangkak tinggi sejak awal 2021. Misalnya harga cabai rawit dari Rp40.000 menjadi Rp120 ribu per kg. Komoditas ini, kata Ali, banyak dicari orang, untuk berbagai masakan seperti rendang dan lainnya.
"Tapi harganya cabai sekarang selangit, bahkan sama dengan harga daging sapi Rp120 ribu per kg," kata Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)