Semarang: Protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat pada libur natal dan tahun baru (nataru). Utamanya pada fasilitas transportasi publik seperti bandara, pelabuhan, dan stasiun keret api.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhamad Arwani Thomafi, mengatakan yang perlu dilakukan tidak hanya soal faktor keselamatan dan pelayanan. Tetapi juga penerapan protokol kesehatan itu.
"Kepada penanggungjawab transportasi publik baik di laut di darat maupun di udara, kami minta penerapannya (protokol kesehatan) di semua harus sama, betul-betul bisa dilakukan secara konsisten," ujar Arwani dalam kunjungan kerja di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 5 Desember 2020.
Meski cuti bersama dipotong, pemerintah perlu mengantisipasi adanya lonjakan pergerakan masyarakat yang hendak berlibur. Sehingga pelaksanaan protokol kesehatan harus diperketat. Terlebih kasus positif covid-19 di Indonesia sempat menyentuh angka 8.300 kasus hanya dalam waktu satu hari.
"Masyarakat tidak bisa diberikan pilihan untuk tidak melakukan perjalanan yang bersifat penting seperti perayaan natal dan tahun baru. Kasus covid-19 bergantung pada penerapan protokol kesehatan, tidak hanya angkutan umum, tetapi juga fasilitas publik seperti tempat ibadah, rest area, hingga tempat wisata," katanya.
Baca: Jelang Tahun Baru, Penumpang KA Jarak Jauh Meningkat
Penerapan checking point di sejumlah tempat wisata juga tak boleh luput dari perhatian pemerintah setempat. Jika diperlukan, pemeriksaan di sejumlah perbatasan juga bisa dilakukan.
"Boleh ada liburan, tetapi semua kegiatan tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Sekarang tren (kasus) justru semakin naik, kami berharap ada upaya pengetatan itu, kalau perlu ada check point juga di tempat wisata," terangnya.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satriyo Hidayat, mengatakan pihaknya akan menerapkan dengan ketat pelaksanaan protokol kesehatan di setiap saran transaportasi. Serta akan memastikan jadawal perjalanan angkutan trasportasi lancar.
"Rencananya kami juga akan melakukan screening test di sejumlah rest area hingga sejumlah objek wisata, bekerjasama dengan Dinkes Jateng. Tugas kita menegakkan protokol kesehatan secara tegas bagi masyarakat sebagai penumpang dan petugas di lapangan," kata Satriyo.
Semarang: Protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat pada
libur natal dan tahun baru (nataru). Utamanya pada fasilitas transportasi publik seperti bandara, pelabuhan, dan stasiun keret api.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhamad Arwani Thomafi, mengatakan yang perlu dilakukan tidak hanya soal faktor keselamatan dan pelayanan. Tetapi juga penerapan protokol kesehatan itu.
"Kepada penanggungjawab transportasi publik baik di laut di darat maupun di udara, kami minta penerapannya (protokol kesehatan) di semua harus sama, betul-betul bisa dilakukan secara konsisten," ujar Arwani dalam kunjungan kerja di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 5 Desember 2020.
Meski cuti bersama dipotong, pemerintah perlu mengantisipasi adanya lonjakan pergerakan masyarakat yang hendak berlibur. Sehingga pelaksanaan protokol kesehatan harus diperketat. Terlebih kasus positif covid-19 di Indonesia sempat menyentuh angka 8.300 kasus hanya dalam waktu satu hari.
"Masyarakat tidak bisa diberikan pilihan untuk tidak melakukan perjalanan yang bersifat penting seperti perayaan natal dan tahun baru. Kasus covid-19 bergantung pada penerapan protokol kesehatan, tidak hanya angkutan umum, tetapi juga fasilitas publik seperti tempat ibadah,
rest area, hingga tempat wisata," katanya.
Baca: Jelang Tahun Baru, Penumpang KA Jarak Jauh Meningkat
Penerapan
checking point di sejumlah tempat wisata juga tak boleh luput dari perhatian pemerintah setempat. Jika diperlukan, pemeriksaan di sejumlah perbatasan juga bisa dilakukan.
"Boleh ada liburan, tetapi semua kegiatan tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Sekarang tren (kasus) justru semakin naik, kami berharap ada upaya pengetatan itu, kalau perlu ada check point juga di tempat wisata," terangnya.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satriyo Hidayat, mengatakan pihaknya akan menerapkan dengan ketat pelaksanaan protokol kesehatan di setiap saran transaportasi. Serta akan memastikan jadawal perjalanan angkutan trasportasi lancar.
"Rencananya kami juga akan melakukan screening test di sejumlah rest area hingga sejumlah objek wisata, bekerjasama dengan Dinkes Jateng. Tugas kita menegakkan protokol kesehatan secara tegas bagi masyarakat sebagai penumpang dan petugas di lapangan," kata Satriyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)