Kulon Progo: Kasus penularan covid-19 di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menjadi yang terbesar di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jumlah kasus sudah mencapai puluhan dan kemungkinan bisa bertambah.
"Ini merupakan klaster terbesar di Kulon Progo sampai sejauh ini dalan kasus penularan terjadi di perkantoran," kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, Selasa, 17 November 2020.
Baca: Longsor di Banyumas, 5 Tewas
Baning mengatakan teranyar terdapat 25 kasus konfirmasi positif covid-19. 25 kasus itu hasil kontak erat dari dua kasus awal. "Dari 25 tadi, sebanyak 19 adalah rekan kerja, satu teman beda kantor, dan lima adalah keluarga kasus positif," jelasnya.
Dengan tambahan 25 kasus, total ada 27 kasus positif covid-19 di klaster Disdukcapil Kulon Progo. Baning menyatakan penelusuran kasus kontak erat sejauh ini sudah sekitar 50 orang. Mulai dari rekan kerja sekantor, beda kantor, dan anggota keluarga konfirmasi positif covid-19.
"Kami masih fokus tracing perkantoran. Untuk tracing keluarga akan dilakukan Puskesmas domisili kasus positif karena ini tersebar tidak hanya di Kulon Progo tapi juga luar Kulon Progo," ungkapnya.
Tambahan kasus baru sebanyak 36. Jumlah total akumulatif kasus positif covid-19 di Kulon Progo sebanyak 312, dengan rincian 96 dirawat, 207 sembuh, dan 9 meninggal.
Awal Kemunculan Kasus
Baning menjelaskan awal kasus klaster Disdukcapil muncul pada pekan lalu. Mulanya seorang karyawan mengeluh sakit dan jalani rapid tes dengan hasil reaktif. Melanjutkan tes usap, karyawan tersebut dinyatakan positif covid-19 pada Kamis, 12 November 2020.
Sehari berselang seorang ASN di kantor tersebut mengeluh sakit dan jalani rapid tes di RSUD Wates, yang hasilnya nonreaktif. ASN tersebut kemudian tes usap karena dari hasil pemeriksaan medis mengalami pneumonia.
"Lalu dilakukan swab test dan hasilnya positif. Dua pasien dirawat di RSUD Wates dan RS NAS (Nyi Ageng Serang)," beber Baning.
Tak semua kasus di klaster Disdukcapil dirawat di rumah sakit. Ia mengatakan sebagian besar saat ini isolasi di rumah. Da menambahkan penelusuran masih terus dilakukan dengan menjangkau ASN, tenaga harian lepas (THL), hingga lingkup keluarga.
"Kami belum bisa memutuskan bahwa yang ditemukan pertama itu sumber penularan awal atau bukan. Kami masih lihat lagi, karena belum tentu dia yang menularkan," ujarnya.
Kulon Progo: Kasus penularan
covid-19 di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menjadi yang terbesar di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jumlah kasus sudah mencapai puluhan dan kemungkinan bisa bertambah.
"Ini merupakan klaster terbesar di Kulon Progo sampai sejauh ini dalan kasus penularan terjadi di perkantoran," kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, Selasa, 17 November 2020.
Baca:
Longsor di Banyumas, 5 Tewas
Baning mengatakan teranyar terdapat 25 kasus konfirmasi positif covid-19. 25 kasus itu hasil kontak erat dari dua kasus awal. "Dari 25 tadi, sebanyak 19 adalah rekan kerja, satu teman beda kantor, dan lima adalah keluarga kasus positif," jelasnya.
Dengan tambahan 25 kasus, total ada 27 kasus positif covid-19 di klaster Disdukcapil Kulon Progo. Baning menyatakan penelusuran kasus kontak erat sejauh ini sudah sekitar 50 orang. Mulai dari rekan kerja sekantor, beda kantor, dan anggota keluarga konfirmasi positif covid-19.
"Kami masih fokus tracing perkantoran. Untuk tracing keluarga akan dilakukan Puskesmas domisili kasus positif karena ini tersebar tidak hanya di Kulon Progo tapi juga luar Kulon Progo," ungkapnya.
Tambahan kasus baru sebanyak 36. Jumlah total akumulatif kasus positif covid-19 di Kulon Progo sebanyak 312, dengan rincian 96 dirawat, 207 sembuh, dan 9 meninggal.
Awal Kemunculan Kasus
Baning menjelaskan awal kasus klaster Disdukcapil muncul pada pekan lalu. Mulanya seorang karyawan mengeluh sakit dan jalani rapid tes dengan hasil reaktif. Melanjutkan tes usap, karyawan tersebut dinyatakan positif covid-19 pada Kamis, 12 November 2020.
Sehari berselang seorang ASN di kantor tersebut mengeluh sakit dan jalani rapid tes di RSUD Wates, yang hasilnya nonreaktif. ASN tersebut kemudian tes usap karena dari hasil pemeriksaan medis mengalami pneumonia.
"Lalu dilakukan swab test dan hasilnya positif. Dua pasien dirawat di RSUD Wates dan RS NAS (Nyi Ageng Serang)," beber Baning.
Tak semua kasus di klaster Disdukcapil dirawat di rumah sakit. Ia mengatakan sebagian besar saat ini isolasi di rumah. Da menambahkan penelusuran masih terus dilakukan dengan menjangkau ASN, tenaga harian lepas (THL), hingga lingkup keluarga.
"Kami belum bisa memutuskan bahwa yang ditemukan pertama itu sumber penularan awal atau bukan. Kami masih lihat lagi, karena belum tentu dia yang menularkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)