Contoh nyata toleransi antar suku, agama, dan ras dapat dilihat di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Foto:MI/Andri Widiyanto)
Contoh nyata toleransi antar suku, agama, dan ras dapat dilihat di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Foto:MI/Andri Widiyanto)

Internet Sebarkan Toleransi Tanpa Batas

Rosa Anggreati • 06 November 2020 10:18
Singkawang: Kehadiran internet tak hanya membantu memajukan sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata, namun juga membantu menyebarkan toleransi tanpa batas.
 
Contoh nyata toleransi antar suku, agama, dan ras dapat dilihat di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Singkawang dijuluki sebagai kota tertoleran di Indonesia.
 
"Singkawang sebagai kota tertoleran di Indonesia dan bisa menjadi kota percontohan di Indonesia. Warga tidak membedakan suku, agama, dan etnis karena semua mengajarkan yang baik," ujar Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, pada tayangan program BAKTI, di Metro TV.

Gaung toleransi di Kota Singkawang makin terdengar hingga ke mancanegara sejak layanan internet tersedia dan dapat diakses masyarakat. Ya, Singkawang menjadi kota tempat dimulainya proyek Palapa Ring Barat pada 2016.
 
"Palapa Ring Barat sangat membantu kecepatan internet di Kota Singkawang," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Singkawang Ahyadi.
 
Contoh lain toleransi antar warga di Kota Singkawang diperlihatkan oleh sekelompok warga keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Badan Pemadam Kebakaran Swasta (BPKS) Tuapekong. 
 
Internet Sebarkan Toleransi Tanpa Batas
BPKS Tuapekong menggelar program disinfeksi tanpa memandang perbedaan (Foto:MI/Andri Widiyanto)
 
BPKS Tuapekong tanpa memandang perbedaan agama, suku, dan ras melakukan aksi kepedulian terhadap masyarakat. Pada masa pandemi covid-19, BPKS Tuapekong menggelar program disinfeksi. Siapa pun dapat meminta tolong kepada BPKS Tuapekong agar dilakukan disinfeksi. 
 
"Melalui internet, BPKS mendapat informasi akan bahaya virus covid-19 dan dampaknya. Kami membantu mencegah penularan covid-19 dengan mengadakan program disinfeksi tanpa memandang perbedaan suku dan agama," kata Komandan BPKS Tuapekong Dicky.
 
Sektor kesehatan pun memetik manfaat akan kehadiran internet di Kota Singkawang. Pelayanan kesehatan di puskesmas maupun edukasi kesehatan kepada warga dapat dilakukan dengan lebih efisien dan mudah. Misalnya, di Puskesmas Barat 1 Singkawang. 
 
Internet Sebarkan Toleransi Tanpa Batas
Tenaga medis Puskesmas Barat 1 Singkawang Emy Rosanty mengedukasi masyarakat akan bahaya penyakit menular (Foto:MI/Andri Widiyanto)
 
"Jaringan internet sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sini. sarana digital ini sangat penting agar warga dapat memahami bahaya penyakit menular," tutur tenaga medis di Puskesmas Barat 1 Singkawang Emi Rosanty. 


Sarana Melestarikan Budaya


Kemajuan internet dengan kemampuan menembus batas telah menjadi sarana bagi masyarakat Dayak di Singkawang untuk melestarikan budaya. Semua dilakukan agar tradisi bisa diwariskan kepada anak cucu. 
 
Warisan budaya tersebut di antaranya sumpit atau sumpitan, yaitu senjata yang digunakan untuk berburu maupun bertempur. Dengan cara ditiup, sumpit akan melontarkan mata anak sumpit yang telah diolesi racun.
 
Jika pada zaman dahulu sumpit dipakai sebagai senjata bertempur, kini sumpit dilestarikan sebagai ajang olahraga. Tentu saja, segala informasi mengenai sumpit dapat ditemukan dengan mudah melalui internet.
 
Tak hanya melestarikan budaya, internet juga digunakan sebagai sarana mempromosikan dan menjual kerajinan tangan khas Kota Singkawang, yaitu kerajinan manik.
 
"Internet menjadi pemersatu bangsa apabila digunakan secara positif, mempromosikan apapun agar dapat diketahui masyarakat luas," ujar Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan