"Selama ini kami menganggap Metro TV adalah televisi yang sangat Indonesia. Programnya inspiratif," kata Ketua KPID Jateng Muhammad Aulia Assyahidin di kawasan Metro TV, Jakarta Barat, Jumat, 16 April 2021.
Ia mencontohkan program Eagle Award yang memiliki nilai lokal yang sangat kuat. Aulia juga menyinggung tentang Metro TV yang menjadi stasiun televisi pertama yang datang ke lokasi bencana tsunami Aceh pada 2004. Di sini, peran penyiaran sebagai mata rantai kebencanaan mulai muncul.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita ingin belajar seperti apa Metro TV bisa melahirkan program demikian, semangat yang luar biasa," kata dia.
Manager Redaksi Metro TV Ade Firman membenarkan bahwa Metro TV memang menjunjung tayangan bertema Indonesia. "Kami di konten siaran memang ditugasi untuk menyediakan konten yang keindonesiaan, Merah Putih," ucap Ade.
Ia mengakui bahwa tayangan dengan bahasa lokal masih sulit untuk dilakukan karena prinsip tersebut. Namun, ia menjamin bahwa penyediaan konten lokal minimal 10 persen dari siaran total tetap terlaksana.
"Konten (berbahasa) lokal memang agak berat untuk kami sediakan, tapi untuk menerjemahkan ke bahasa lokal, bisa," terang dia.