Bireuen: Ratusan imigran Rohingya yang selama ini ditempatkan di penampungan sementara di Desa Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, diusir oleh warga setempat.
"Sekitar jam 12 mereka dikeluarkan," kata Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bireuen, Zulfikar, Senin, 21 Maret 2022.
Zulfikar mengatakan, awalnya 114 imigran asal Myanmar tersebut ditempatkan di meunasah (musala) setempat. Beberapa hari kemudian mereka dipindahkan ke halaman meunasah menggunakan tenda darurat.
"Di tenda sejak 11 Maret 2022," ujarnya.
Baca juga: Seratusan Imigran Rohingya di Aceh Masih Menempati Tenda Darurat
Para pengungsi yang sempat terlunta-lunta itu baru dipindahkan beberapa jam setelah pengusiran. Mereka kini menempati gedung serbaguna di Kecamatan Jangka.
"Mereka dipindahkan kemarin" kata Zulfikar.
Sebelumnya, 114 etnis Rohingya terdampar di Aceh. Mereka masuk ke Aceh pada Minggu dini hari, 6 Maret 2022. Panglima Laot Kabupaten Bireuen, Badruddin, mengatakan pihaknya terkejut dengan kedatangan pengungsi Rohingya tersebut lantaran tidak terdeteksi oleh nelayan sekitar.
Bireuen:
Ratusan imigran Rohingya yang selama ini ditempatkan di penampungan sementara di Desa Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, diusir oleh warga setempat.
"Sekitar jam 12 mereka dikeluarkan," kata Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bireuen, Zulfikar, Senin, 21 Maret 2022.
Zulfikar mengatakan, awalnya 114 imigran asal Myanmar tersebut ditempatkan di meunasah (musala) setempat. Beberapa hari kemudian mereka dipindahkan ke halaman meunasah menggunakan tenda darurat.
"Di tenda sejak 11 Maret 2022," ujarnya.
Baca juga:
Seratusan Imigran Rohingya di Aceh Masih Menempati Tenda Darurat
Para pengungsi yang sempat terlunta-lunta itu baru dipindahkan beberapa jam setelah pengusiran. Mereka kini menempati gedung serbaguna di Kecamatan Jangka.
"Mereka dipindahkan kemarin" kata Zulfikar.
Sebelumnya, 114 etnis Rohingya terdampar di Aceh. Mereka masuk ke Aceh pada Minggu dini hari, 6 Maret 2022. Panglima Laot Kabupaten Bireuen, Badruddin, mengatakan pihaknya terkejut dengan kedatangan pengungsi Rohingya tersebut lantaran tidak terdeteksi oleh nelayan sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)