Jember: Kelangkaan minyak goreng di Jember, Jawa Timur berimbas pada sektor industri kecil menengah. Salah satunya, para produsen kerupuk yang terpaksa menghentikan operasionalnya.
Kondisi ini terlihat di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember yang selama ini dikenal sebagai sentra produsen berbagai jenis kerupuk. Mulai kerupuk berbahan ikan, tepung hingga kerupuk dari kulit sapi.
Namun, sejak dua pekan terakhir aktivitas penjemuran kerupuk di halaman rumah-rumah warga yang biasanya ramai kini cenderung sepi. Hanya sebagian kecil perajin yang masih tetap memproduksi kerupuk.
"Sebagian sudah berhenti sementar. Ini sebagai dampak sulitnya mendapatkan minyak goreng sebagai bahan baku utama produksi krupuk, " ujar Rony Sianturi, salah satu perajin kerupuk.
Baca: Minyak Goreng Dibawah HET Rp14.000 Belum Tersedia
Para perajin kerupuk mengeluh, karena harga minyak goreng curah kualitas super terus melambung hingga menembus Rp31.500 per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya Rp24 ribu per kilogram.
"Untuk sekali produksi menggoreng kerupuk dengan skala kecil menengah perajin membutuhkan setidaknya 15-20 kilogram minyak goreng. Berat kalau harga tidak segera turun," keluh Rony.
Agar tetap berproduksi, sejumlah perajin menyiasati dengan mengurangi takaran kerupuk dalam kemasan. Ini terpasa dilakukan agar harga jual kerupuk tetap stabil. Di Kelurahan Mangli, dari 50 perajin krupuk, kini tak lebih dari separuhnya yang masih berproduksi.
Jember: Kelangkaan minyak goreng di Jember, Jawa Timur berimbas pada sektor industri kecil menengah. Salah satunya, para produsen kerupuk yang terpaksa menghentikan operasionalnya.
Kondisi ini terlihat di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember yang selama ini dikenal sebagai sentra produsen berbagai jenis kerupuk. Mulai kerupuk berbahan ikan, tepung hingga kerupuk dari kulit sapi.
Namun, sejak dua pekan terakhir aktivitas penjemuran kerupuk di halaman rumah-rumah warga yang biasanya ramai kini cenderung sepi. Hanya sebagian kecil perajin yang masih tetap memproduksi kerupuk.
"Sebagian sudah berhenti sementar. Ini sebagai dampak sulitnya mendapatkan minyak goreng sebagai bahan baku utama produksi krupuk, " ujar Rony Sianturi, salah satu perajin kerupuk.
Baca: Minyak Goreng Dibawah HET Rp14.000 Belum Tersedia
Para perajin kerupuk mengeluh, karena harga minyak goreng curah kualitas super terus melambung hingga menembus Rp31.500 per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya Rp24 ribu per kilogram.
"Untuk sekali produksi menggoreng kerupuk dengan skala kecil menengah perajin membutuhkan setidaknya 15-20 kilogram minyak goreng. Berat kalau harga tidak segera turun," keluh Rony.
Agar tetap berproduksi, sejumlah perajin menyiasati dengan mengurangi takaran kerupuk dalam kemasan. Ini terpasa dilakukan agar harga jual kerupuk tetap stabil. Di Kelurahan Mangli, dari 50 perajin krupuk, kini tak lebih dari separuhnya yang masih berproduksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)