Foto udara pemukiman yang rusak akibat gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (8/3/2022). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc)
Foto udara pemukiman yang rusak akibat gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (8/3/2022). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc)

Masa Tanggap Darurat Bencana Gempa Pasaman Barat Berakhir

Antara • 10 Maret 2022 10:05
Simpang Empat: Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, memutuskan tidak memperpanjang masa tanggap darurat bencana gempa yang berakhir pada Kamis, 10 Maret 2022.
 
"Hari ini masa tanggap darurat berakhir dan tidak diperpanjang. Namun masuk ke masa transisi dari tanggap darurat menuju ke pemulihan," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi.
 
Dia mengatakan, pemerintah daerah masih akan membantu pemenuhan kebutuhan pokok warga yang terdampak gempa pada masa transisi.

"Saat ini hampir semua pengungsi telah kembali dari tenda pengungsian. Mereka disiapkan tenda dekat rumahnya," ujarnya.
 
Pada masa transisi, menurut dia, pemerintah daerah akan menyiapkan hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat gempa serta memberikan tenda kepada warga yang rumahnya rusak ringan hingga sedang.
 
Baca juga: Warga Sleman yang Mengungsi Dampak APG Merapi Telah Pulang
 
"Memang kebutuhan tenda akan terus dipenuhi selama masa transisi ini. Selain hunian sementara dari pemerintah, PMI, Pramuka, dan relawan yang sudah mulai membuat hunian sementara," terang dia.
 
Di samping itu, Bupati mengatakan, pemerintah daerah melanjutkan pendataan kondisi rumah warga yang rusak akibat gempa. Data tersebut nantinya dijadikan sebagai dasar penyaluran bantuan perbaikan rumah.
 
"Hingga saat ini pendataan sudah mencapai 90 persen. Pendataan akan terus kami lakukan selama masa transisi yang bisa waktunya tiga bulan atau diperpanjang," kata Hamsuardi.
 
Data rumah warga yang rusak akibat gempa selanjutnya akan diverifikasi dan kemudian disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
 
Baca juga: 1.714 Pengungsi Gempa Pasaman Barat Telah Kembali ke Rumah
 
Pemerintah pusat selanjutnya akan memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak berat, pemerintah provinsi membantu perbaikan rumah yang rusak sedang, dan pemerintah kabupaten membantu perbaikan rumah yang rusak ringan.
 
Selain menyebabkan 11 orang meninggal dunia, bencana gempa di Pasaman Barat menyebabkan kerusakan 2.025 rumah, 75 fasilitas pendidikan, 18 fasilitas kesehatan, 40 tempat ibadah, dan 42 fasilitas pemerintah.
 
Gempa menimbulkan dampak paling parah di wilayah Kecamatan Talamau, Kecamatan Kinali, dan Kecamatan Pasaman.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan