Kendal: Abrasi pantai utara (pantura) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, semakin mengkhawatirkan. Sebanyak 40% dari 42,4 kilometer garis pantai mengalami pengikisan dan hampir setengah dari hutan mangrove alami kerusakan.
Salah satu kerusakan akibat abrasi tampak di sepanjang pantai mulai Gringsing hingga Kaliwungu. Ribuan hektare lahan di wilayah itu diperkirakan telah hilang dan tenggelam sehingga dikhawatirkan akan semakin rusak dalam beberapa tahun ke depan.
Kerusakan garis pantai di pesisir pantura Kendal, selain karena faktor alam yakni hempasan gelombang laut juga manusia karena banyak warga yang melakukan penebangan tanaman bakau (mangrove) untuk dibuat budi daya tambak rakyat tanpa mengingat kondisi lingkungan.
"Dulu rumah kami berjarak sekitar satu kilometer dari garis pantai, tapi sekarang tinggal beberapa ratus meter," ujar Suprapto, 60, warga Kangkung, Kabupaten Kendal, Kamis, 10 Maret 2022.
Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal Hudi Sambodo mengatakan tingkat abrasi pantai di daerah ini sudah cukup parah. Pun, hampir setengah dari 183 hektare hutan mangrove mengalami kerusakan, jika tidak segera dilakukan perbaikan dikhawatirkan akan semakin parah.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo
"Ada 70 hektare hutan mangrove di daerah ini rusak dan harus segera diperbaiki," ucap Hudi.
Berdasarkan penelitian, lanjut Hudi, kawasan pantai di Kabupaten Kendal yang mengalami abrasi terjadi di Kecamatan Kaliwungu, Brangsong, Kota Kendal, Patebon, Kangkung dan Riwosari, bahkan wilayah terkena abrasi semakin meluas dan jika tidak segera diperbaiki daratan hilang semakin banyak.
"Sejak 2011 kita telah lakukan penanaman sebanyak 1,6 juta bibit mangrove, namun jumlah tersebut masih kurang dibandingkan dengan tingkat abrasi yang cukup tinggi," tuturnya.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengingatkan dalam upaya menyelamatkan pantai Kendal dari abrasi diminta kepada semua pihak dapat terlibat, bahkan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah yakni 5.000 bibit mangrove baru saja ditanam di pantai yang mengalami kerusakan.
"Kita harus ingatkan, selain abrasi pantai juga permukaan tanah di Kendal alami penurunan 2-3 sentimeter setiap tahunnya, sehingga ancaman bencana terutama banjir rob cukup tinggi jika tidak segera diatasi," ungkap Dico M Ganinduto.
Kendal: Abrasi pantai utara (pantura) di
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, semakin mengkhawatirkan. Sebanyak 40% dari 42,4 kilometer garis pantai mengalami pengikisan dan hampir setengah dari hutan mangrove alami kerusakan.
Salah satu kerusakan akibat abrasi tampak di sepanjang pantai mulai Gringsing hingga Kaliwungu. Ribuan hektare lahan di wilayah itu diperkirakan telah hilang dan tenggelam sehingga dikhawatirkan akan semakin rusak dalam beberapa tahun ke depan.
Kerusakan garis pantai di pesisir pantura Kendal, selain karena faktor alam yakni hempasan gelombang laut juga manusia karena banyak warga yang melakukan penebangan tanaman bakau (mangrove) untuk dibuat budi daya tambak rakyat tanpa mengingat kondisi lingkungan.
"Dulu rumah kami berjarak sekitar satu kilometer dari garis pantai, tapi sekarang tinggal beberapa ratus meter," ujar Suprapto, 60, warga Kangkung, Kabupaten Kendal, Kamis, 10 Maret 2022.
Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal Hudi Sambodo mengatakan tingkat abrasi pantai di daerah ini sudah cukup parah. Pun, hampir setengah dari 183 hektare hutan mangrove mengalami kerusakan, jika tidak segera dilakukan perbaikan dikhawatirkan akan semakin parah.
Baca juga:
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo
"Ada 70 hektare hutan mangrove di daerah ini rusak dan harus segera diperbaiki," ucap Hudi.
Berdasarkan penelitian, lanjut Hudi, kawasan pantai di Kabupaten Kendal yang mengalami abrasi terjadi di Kecamatan Kaliwungu, Brangsong, Kota Kendal, Patebon, Kangkung dan Riwosari, bahkan wilayah terkena abrasi semakin meluas dan jika tidak segera diperbaiki daratan hilang semakin banyak.
"Sejak 2011 kita telah lakukan penanaman sebanyak 1,6 juta bibit mangrove, namun jumlah tersebut masih kurang dibandingkan dengan tingkat abrasi yang cukup tinggi," tuturnya.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengingatkan dalam upaya menyelamatkan pantai Kendal dari abrasi diminta kepada semua pihak dapat terlibat, bahkan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah yakni 5.000 bibit mangrove baru saja ditanam di pantai yang mengalami kerusakan.
"Kita harus ingatkan, selain abrasi pantai juga permukaan tanah di Kendal alami penurunan 2-3 sentimeter setiap tahunnya, sehingga ancaman bencana terutama banjir rob cukup tinggi jika tidak segera diatasi," ungkap Dico M Ganinduto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)