Cendekiawan muslim Sukidi Mulyadi (kanan). Metro TV
Cendekiawan muslim Sukidi Mulyadi (kanan). Metro TV

Metro Pagi Primetime

Ramadan Jadi Momentum Bijak Hadapi Perbedaan

MetroTV • 03 April 2022 21:29
Jakarta: Penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriah diwarnai perbedaan. Misalnya, Jamaah Naqsabandiyah yang menggelar puasa sejak 1 April 2022, Muhammadiyah pada 2 April 2022, dan pemerintah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 3 April 2022.
 
Namun, perbedaan ini harus ditanggapi dengan bijak. Selain ibadah kepada Allah SWT, Ramadan mengajarkan umat Islam mengamalkan kebaikan dan belajar bijak menghadapi perbedaan. Baik sesama muslim maupun non-muslim.
 
Cendekiawan muslim Sukidi Mulyadi menerangkan cara menyikapi perbedaan dalam penentuan awal Ramadan dengan mengingat kembali pesan dari Nabi. 

"Ikhtilafu ummati rahmah, perbedaan umatku merupakan sebuah rahmat. Kesadaran ini harus kita tumbuhkan sejak awal," kata Sukidi dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Minggu, 3 April 2022. 
 
Sukidi menilai umat Islam harys menyadari perbedaan di pengikut Muhammad SAW dan ulama merupakan rahmat. Muslim, terutama warga Indonesia, dituntut untuk tidak mengganggap mutlak pendapat sendiri. 
 
"Sikap yang terbaik yang bisa kita tunjukan adalah dengan sikap kerendahan hati. Sikap kerendahan hati harus menjadi pedoman kita untuk respect terhadap pilihan apapun ,"  kata Sukidi. 

Belajar berlapang dada dari perbedaan

Sukidi menilai hikmah yang dapat dipetik dari perbedaan penetapan 1 Ramadan ini tak sekadar belajar toleransi terkait perbedaan antara sesama muslim. Sikap toleransi dan lapang dada melihat perbedaan ini juga dapat dicerminkan kepada pemeluk agama lain.
 
"Kita memang berbeda namun kita satu kesatuan," ujar Sukidi.
 
Perbedaan ini tidak boleh membuat umat muslim dan Indonesia bercerai berai dan saling menghardik. Pengalaman muslim memaknai puasa Ramadan sendiri ialah berbagi pengalaman kemanusiaan.
 
Umat Islam belajar menahan rasa lapar, dahaga, dan emosi untuk mengingatkan kita kepada mereka yang merasakan kelaparan. 
 
"Karena itu, etika Ramadan ini harus menumbuhkan etika kemanusiaan. Untuk memberikan satu kepekaan kepada sesama, apapun agama dan etnisnya," tutup Sukidi. (Fauzi Pratama Ramadhan)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan