Bandar Lampung: KH Yahya Cholil Staquf atau yang karib disapa Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Yahya mengungguli Kiai Said dengan selisih sebanyak 127 suara dalam pemungutan suara putaran dua di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila), Jumat, 24 Desember 2021.
Dalam perhitungan suara, Gus Yahya memperoleh sebanyak 337 suara, sementara Kiai Said 210 suara. Blanko 1 suara, dengan keseluruhan masuk 548 suara.
Sebelumnya, kedua nama ini lolos ke putaran dua pemilihan Ketum PBNU. Keduanya berhasil mengumpulkan batas minimal 99 suara di putaran pertama. Panitia pun memberikan kesempatan kepada calon ketum untuk menyatakan kesediaan.
"Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi calon ketum PBNU," kata Gus Yahya.
Baca: Baca juga: Pemilihan Ketum PBNU dengan Voting Disebut Jadi Strategi Gus Yahya
Senada, Kiai Said mengutarakan kesiapannya untuk melanjutkan proses pemilihan.
"Dengan berdasarkan menghormati suara muktamirin, saya bersedia maju sebagai calon. Dalam pemilihan ada kalah ada menang, harus terima. Yang penting, proses harus dilanjutkan secara tuntas," kata dia.
Setelah itu, Ketua Steering Committee Muktamar Ke-34 NU, Muhammad Nuh menyetorkan kedua nama calon kepada Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar untuk meminta persetujuan. Proses pun dilanjutkan ke pemilihan putaran kedua.
Sidang Pleno V dengan agenda tunggal pemilihan ketum PBNU ini dimulai sejak Kamis, 23 Desember 2021 pukul 22.00 hingga Jumat, 24 Desember 2021, pukul 10.18 WIB.
Bandar Lampung: KH Yahya Cholil Staquf atau yang karib disapa Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Yahya mengungguli Kiai Said dengan selisih sebanyak 127 suara dalam pemungutan suara putaran dua di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila), Jumat, 24 Desember 2021.
Dalam perhitungan suara, Gus Yahya memperoleh sebanyak 337 suara, sementara Kiai Said 210 suara. Blanko 1 suara, dengan keseluruhan masuk 548 suara.
Sebelumnya, kedua nama ini lolos ke putaran dua pemilihan Ketum PBNU. Keduanya berhasil mengumpulkan batas minimal 99 suara di putaran pertama. Panitia pun memberikan kesempatan kepada calon ketum untuk menyatakan kesediaan.
"Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi calon ketum PBNU," kata Gus Yahya.
Baca:
Baca juga: Pemilihan Ketum PBNU dengan Voting Disebut Jadi Strategi Gus Yahya
Senada, Kiai Said mengutarakan kesiapannya untuk melanjutkan proses pemilihan.
"Dengan berdasarkan menghormati suara muktamirin, saya bersedia maju sebagai calon. Dalam pemilihan ada kalah ada menang, harus terima. Yang penting, proses harus dilanjutkan secara tuntas," kata dia.
Setelah itu, Ketua Steering Committee Muktamar Ke-34 NU, Muhammad Nuh menyetorkan kedua nama calon kepada Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar untuk meminta persetujuan. Proses pun dilanjutkan ke pemilihan putaran kedua.
Sidang Pleno V dengan agenda tunggal pemilihan ketum PBNU ini dimulai sejak Kamis, 23 Desember 2021 pukul 22.00 hingga Jumat, 24 Desember 2021, pukul 10.18 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)