Jakarta: Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pondok Bambu, Jakarta Timur tampil mengenakan pakaian adat tradisional daerah saat upacara kemerdekaan pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Pakaian adat yang dikenakan dari bermacam daerah.
Petugas yang berpakaian adat diantaranya Kepala Lapas Pondok Bambu, Yuli Niartini menbenakan baju adat Sulawesi, Kepala Seksi Binakdik, Ari Budi Ningsih, baju adat none Betawi, dan beberapa petugas mengenakan pakaian adat Papua.
"Khusus pada 17 Agustus tahun ini sesuai instruksi dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemunkumham) agar kami mengenakan pakaian adat tradisional untuk memeriahkan HUT RI," kata Kepala Lapas, Yuli Niartini.
Yuli mengatakan pakaian adat hanya dipakai oleh peserta upacara, sementara petugas upacara wajib mengenakan pakaian dinas lapangan. Upacara diikuti lebih dari 100 peserta, terdiri dari warga binaan, petugas lapas dan unsur pimpinan.
Adapun perlombaan yang diikuti ratusan warga binaan sejak pertengahan Juli 2019. Lomba tersebut diantaranya lomba nari, fashion show, paduan suara, akustik, dan permainan tradisional lainnya.
Menurut Yuli, selain untuk memeriahkan HUT RI, rangkaian acara ini bagian dari pembinaan warga binaan, melatih bakat dan keterampilannya serta silatuhrami dan solidaritas antar WBP.
"Lomba-lomba ini juga untuk mengasah keterampilan serta minat dan bakat warga binaan lapas Pondok Bambu," kata Yuli.
Kegiatan ini demi mengoptimalkan pembinaan bakat dan kepribadian warga binaan agar tetap semangat menjalankan aktivitas selama menjalani masa hukuman. Motivasi juga diberikan untuk petugas lapas agar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam melakukan pembinaan di lapas. (Tino Satrio)
Jakarta: Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pondok Bambu, Jakarta Timur tampil mengenakan pakaian adat tradisional daerah saat upacara kemerdekaan pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Pakaian adat yang dikenakan dari bermacam daerah.
Petugas yang berpakaian adat diantaranya Kepala Lapas Pondok Bambu, Yuli Niartini menbenakan baju adat Sulawesi, Kepala Seksi Binakdik, Ari Budi Ningsih, baju adat none Betawi, dan beberapa petugas mengenakan pakaian adat Papua.
"Khusus pada 17 Agustus tahun ini sesuai instruksi dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemunkumham) agar kami mengenakan pakaian adat tradisional untuk memeriahkan HUT RI," kata Kepala Lapas, Yuli Niartini.
Yuli mengatakan pakaian adat hanya dipakai oleh peserta upacara, sementara petugas upacara wajib mengenakan pakaian dinas lapangan. Upacara diikuti lebih dari 100 peserta, terdiri dari warga binaan, petugas lapas dan unsur pimpinan.
Adapun perlombaan yang diikuti ratusan warga binaan sejak pertengahan Juli 2019. Lomba tersebut diantaranya lomba nari, fashion show, paduan suara, akustik, dan permainan tradisional lainnya.
Menurut Yuli, selain untuk memeriahkan HUT RI, rangkaian acara ini bagian dari pembinaan warga binaan, melatih bakat dan keterampilannya serta silatuhrami dan solidaritas antar WBP.
"Lomba-lomba ini juga untuk mengasah keterampilan serta minat dan bakat warga binaan lapas Pondok Bambu," kata Yuli.
Kegiatan ini demi mengoptimalkan pembinaan bakat dan kepribadian warga binaan agar tetap semangat menjalankan aktivitas selama menjalani masa hukuman. Motivasi juga diberikan untuk petugas lapas agar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam melakukan pembinaan di lapas. (Tino Satrio)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)