Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (tengah). (Medcom.id/Syaikhul Hadi)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (tengah). (Medcom.id/Syaikhul Hadi)

Eks Lokalisasi Sememi Jadi Tempat Budi Daya Anggrek dan Jamur

Syaikhul Hadi • 28 Juli 2019 13:51
Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya akan membuka budi daya anggrek dan pengolahan jamur (green house) di kawasan eks lokalisasi Sememi, Surabaya. Budi daya anggrek dan pengolahan jamur dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakakan di kawasan bekas lokalisasi di Jalan Sememi Jaya II, Tendes.
 
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pembangunan budi daya anggrek dan pengolahan jamur telah memasuki tahap akhir. Dia mengungkap green house akan diresmikan pada Agustus 2019. 
 
"Pembangunan kebun anggrek bisa menjadi salah satu akses ekonomi warga sekitar. Nanti warga di rumah-rumahnya itu bisa menjual anggrek, bisa menjual krispi jamur, nanti kita ajarkan itu, supaya mereka mendapatkan akses ekonomi," ujar Risma, Minggu, 28 Juli 2019. 

Risma melanjutkan warga akan diberi bibit tanaman. Dia berharap warga sekitar bisa membudi daya tanaman anggrek di rumahnya masing-masing.
 
"Jadi kami hanya membuat kebunnya (budidaya), kemudian warga yang menjual anggreknya, sambil nanti mereka kita latih supaya ke depannya mereka bisa sendiri," jelasnya. 
 
Risma mengungkap sejumlah spesies anggrek telah ada di tempar budi daya tersebut. Seperti anggrek bulan (palaenopsis), vanda, dan dendobrium. 
 
Dia menerangkan pihaknya akan menciptakan corak baru dengan menyilangkan berbagai spesies anggrek di Green House. Selain itu juga dibangun fasilitas laboratorium untuk meneliti anggrek. 
 
"Supaya jenisnya bisa kaya lagi," imbuhnya.
 
Risma menuturkan pihaknya tengah menyiapkan lahan seluas 1,5 hektare untuk kebun wisata anggrek. Dia berharap wisata kebun anggrek bisa menarik wisatawan.
 
"Kami optimistis pembangunan wisata anggrek berdampak meningkatnya ekonomi warga sekitar" jelasnya.
 
Risma mengaku memilih anggrek karena telah diuji coba penanaman di Kota Surabaya. Hasilnya anggrek bisa tumbuh dengan baik. 
 
Sementara itu pemilihan budi daya jamur karena dianggap mudah. Selain itu jamur pun memiliki nilai ekonomi tinggi. 
 
"Nanti (olahan jamur) bisa dijual di sekolah, yang jual nanti warga, mereka sudah kita ajari," tandasnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan