Demak: Sebanyak 309 sekolah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring) lantaran banjir sejak sepekan terakhir masih merendam bangunan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi, mengatakan sekolah yang masih terendam banjir meliputi 185 taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Kemduian sebanyak 95 sekolah dasar (SD). Lalu sebanyak 29 sekolah menengah pertama (SMP).
"Itu jumlah seluruh sekolahan yang terendam. Ada yang (terendam) kategori ringan, sedang, dan berat. Tapi untuk proses pembelajarannya semua masih daring," kata Haris, Rabu, 20 Maret 2024.
Jumlah sekolah yang terdampak banjir kali ini lebih banyak bila dibanding saat banjir Februari lalu. Meski sejumlah wilayah ketinggian air mulai surut, hingga kini sekolah-sekolah yang kebanjiran belum memulai pembelajaran tatap muka.
"Untuk pembelajaran tatap muka kan ada tiga hal yang mesti disiapkan, yaitu lingkungan sekolah, siswa, dan guru. Sampai saat ini belum ada laporan balik sudah masuk apa belum,” jelas Haris.
Terkait sarana dan prasarana (sarpras) yang rusak akibat terendam banjir, hingga kini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak masih melakukan pendataan. Sementara bantuan untuk siswa, seperti buku, tas, dan perlengkapan sekolah lainnya sudah mulai banyak.
“Ini yang kedua lebih luas dan belum terdata. Yang banjir dulu saja belum sempat ada penggantian (sarpras) baru atau perbaikan. Buku dan alat tulis kepentingan siswa sudah. Sarpras masih didata,” ungkap Haris.
Meski dua kali sekolah terendam banjir dalam rentang waktu cukup lama, kondisi itu tak menggangu kalender akademik. Asesmen tengah semester genap baru saja dilaksankan beberapa waktu lalu. Sementara asesmen akhir semester baru akan dilaksanakan bulan depan.
“Sudah kami intruksikan juga, kalau sudah tidak terdampak segara melakukan pembelajaran tatap muka,” ujar Haris.
Demak: Sebanyak 309
sekolah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring) lantaran
banjir sejak sepekan terakhir masih merendam bangunan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi, mengatakan sekolah yang masih terendam banjir meliputi 185 taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Kemduian sebanyak 95 sekolah dasar (SD). Lalu sebanyak 29 sekolah menengah pertama (SMP).
"Itu jumlah seluruh sekolahan yang terendam. Ada yang (terendam) kategori ringan, sedang, dan berat. Tapi untuk proses pembelajarannya semua masih daring," kata Haris, Rabu, 20 Maret 2024.
Jumlah sekolah yang terdampak banjir kali ini lebih banyak bila dibanding saat banjir Februari lalu. Meski sejumlah wilayah ketinggian air mulai surut, hingga kini sekolah-sekolah yang kebanjiran belum memulai pembelajaran tatap muka.
"Untuk pembelajaran tatap muka kan ada tiga hal yang mesti disiapkan, yaitu lingkungan sekolah, siswa, dan guru. Sampai saat ini belum ada laporan balik sudah masuk apa belum,” jelas Haris.
Terkait sarana dan prasarana (sarpras) yang rusak akibat terendam banjir, hingga kini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak masih melakukan pendataan. Sementara bantuan untuk siswa, seperti buku, tas, dan perlengkapan sekolah lainnya sudah mulai banyak.
“Ini yang kedua lebih luas dan belum terdata. Yang banjir dulu saja belum sempat ada penggantian (sarpras) baru atau perbaikan. Buku dan alat tulis kepentingan siswa sudah. Sarpras masih didata,” ungkap Haris.
Meski dua kali sekolah terendam banjir dalam rentang waktu cukup lama, kondisi itu tak menggangu kalender akademik. Asesmen tengah semester genap baru saja dilaksankan beberapa waktu lalu. Sementara asesmen akhir semester baru akan dilaksanakan bulan depan.
“Sudah kami intruksikan juga, kalau sudah tidak terdampak segara melakukan pembelajaran tatap muka,” ujar Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)