Pidie: Seorang petani di Desa Bate, Kecamatan Muara 3, Kabupaten Pidie, Aceh, melampiaskan kekesalannya dengan membongkar tenda darurat pengungsi Rohingya yang berada di tepi pantai.
Kejadian ini dipicu oleh kegiatan sanitasi para pengungsi yang dinilai mencemari tambak udang milik petani tersebut.
Dikutip dari Headline News Metro TV, Jumat, 15 Desember 2023, konflik antara para pengungsi dengan petani tambak telah diselesaikan dan kondisi kini kembali kondusif. Para pengungsi dipindahkan ke ujung Kuala yang jauh dari pemukiman penduduk dan lahan tambak udang petani.
Insiden ini terjadi setelah para pengungsi Rohingya tiba pada 10 Desember lalu di pesisir pantai Muara Laweung dan segera mendapat penolakan dari warga Belang Raya.
Baca: Bertambah, 50 Imigran Rohingya Mendarat di Aceh Timur |
Warga Desa Bate awalnya menampung para pengungsi sementara selama 3 hari atas dasar kemanusiaan, terutama mengingat banyak anak-anak dan balita di antara mereka. Namun, selama berada di tenda darurat yang disediakan oleh UNHCR, para pengungsi terlihat menunjukkan perilaku yang menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait sanitasi.
Diketahui, jumlah pengungsi yang tiba di Kabupaten Pidie sejak November 2023 hingga kini mencapai lebih dari 700 orang. Namun, dua rombongan kapal pengungsi masih belum memiliki tempat penampungan sehingga mereka terpaksa menghuni di tenda darurat.
Situasi ini semakin rumit karena tindakan penolakan terhadap imigran gelap Rohingya dari Myanmar terus terjadi. Para pengungsi rela membayar agen untuk dapat ke Indonesia.
(Annisa Febyriana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di