Tangerang: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom mengatakan, saat ini angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1.73% atau setara 3,3 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut didominasi oleh kalangan remaja.
"Kalau lihat survei ada penurunan dari 2023 sebesar 1,9% kini menjadi 1,73%. Melihat tingginya angka tersebut, terutama di kalangan remaja. Hal ini menjadi perhatian kita semua dalam mencegah aksi tersebut. Untuk itu, dengan melibatkan pelajar secara aktif, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan bebas dari narkoba," ujarnya di Kota Tangerang, Jumat, 26 Juli 2024.
Menurut pria dengan bintang 3 tersebut, berdasarkan tingginya angka itu yang melibatkan kalangan remaja, pihaknya pun gencar melakukan sosialisasi bahayanya mengonsumsi narkoba ke tiap sekolah.
"Kami gencar sosialisasi dan pembinaan di lingkungan sekolah. Sehingga, lingkungan itu mendukung moral yang sudah terbangun dari lingkungan keluarga. Kita pun berharap agar guru juga berperan dalam moral terhadap murid-muridnya. Dari itu, modal anak akan kuat dan mereka memiliki pertahanan diri terhadap narkoba," jelasnya.
Marthinus menjelaskan, tingginya angka di kalangan remaja tersebut dipengaruhi adanya dua hal, seperti pengaruh teman dan keinginan mencoba-coba.
"Pertama pengaruh teman sebaya dan kedua ingin coba-coba. Dan kecenderungan jumlah pengguna pada remaja terus bertambah, karena mereka (produsen) narkoba terus kembangkan ke anak muda lantaran pasarnya cukup besar," katanya.
Marthinus menambahkan, meningkatnya kalangan remaja menggunakan barang berbahaya itu dimungkinkan terpengaruh oleh para influencer, seperti penggunaan vape yang mengandung narkoba.
"Dalam era saya kebijakan saya, tidak mempublikasi influencer yg gunakan narkoba. Karena, ketika mereka (influencer) ekspos ini akan dijadikan rujukan ke anak muda. Jadi saya minta, saat ada influencer yang ketangkap, tidak perlu ekspos berlebih," jelasnya.
Tangerang: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom mengatakan, saat ini angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1.73% atau setara 3,3 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut didominasi oleh kalangan remaja.
"Kalau lihat survei ada penurunan dari 2023 sebesar 1,9% kini menjadi 1,73%. Melihat tingginya angka tersebut, terutama di kalangan remaja. Hal ini menjadi perhatian kita semua dalam mencegah aksi tersebut. Untuk itu, dengan melibatkan pelajar secara aktif, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan bebas dari narkoba," ujarnya di Kota Tangerang, Jumat, 26 Juli 2024.
Menurut pria dengan bintang 3 tersebut, berdasarkan tingginya angka itu yang melibatkan kalangan remaja, pihaknya pun gencar melakukan sosialisasi bahayanya mengonsumsi narkoba ke tiap sekolah.
"Kami gencar sosialisasi dan pembinaan di lingkungan sekolah. Sehingga, lingkungan itu mendukung moral yang sudah terbangun dari lingkungan keluarga. Kita pun berharap agar guru juga berperan dalam moral terhadap murid-muridnya. Dari itu, modal anak akan kuat dan mereka memiliki pertahanan diri terhadap narkoba," jelasnya.
Marthinus menjelaskan, tingginya angka di kalangan remaja tersebut dipengaruhi adanya dua hal, seperti pengaruh teman dan keinginan mencoba-coba.
"Pertama pengaruh teman sebaya dan kedua ingin coba-coba. Dan kecenderungan jumlah pengguna pada remaja terus bertambah, karena mereka (produsen) narkoba terus kembangkan ke anak muda lantaran pasarnya cukup besar," katanya.
Marthinus menambahkan, meningkatnya kalangan remaja menggunakan barang berbahaya itu dimungkinkan terpengaruh oleh para influencer, seperti penggunaan vape yang mengandung narkoba.
"Dalam era saya kebijakan saya, tidak mempublikasi influencer yg gunakan narkoba. Karena, ketika mereka (influencer) ekspos ini akan dijadikan rujukan ke anak muda. Jadi saya minta, saat ada influencer yang ketangkap, tidak perlu ekspos berlebih," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)