Kupang: Sekitar 500 jarum suntik bekas tercecer di area persawahan manikin, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Limbah medis tersebut diduga berasal dari Puskesmas Tarus.
"Kemarin saja sudah sekitar 500 lebih jarum suntik bekas suntik itu kami ambil," kata Ayub Lona, seorang petani, dalam tayangan Headline News di Metro TV, Sabtu, 4 September 2021.
Penyebab limbah medis tersebar di area sawah karena selokan Puskesmas Tarus mengalir menuju aliran sawah. Hal itu akhirnya membuat limbah medis terbawa ke sawah.
Para petani hingga saat ini masih terus berusaha mengumpulkan jarum suntik bekas pakai di area sawah. Tidak sedikit petani yang tertusuk jarum suntik saat tengah mengumpulkan limbah atau saat sedang mengolah lahan pertanian.
Petani mengaku sangat terganggu dengan permasalahan limbah medis yang telah terjadi selama dua tahun ini. Mereka pun sudah melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.
"Ini sangat membahayakan, dia (jarum suntik bekas) membawa penyakit lagi buat kami. Sangat mengganggu sehingga kami tidak bisa mengolah lahan pertanian karena ketakutan," ujarnya. (Widya Finola Ifani Putri)
Kupang: Sekitar 500 jarum suntik bekas tercecer di area persawahan manikin, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Limbah medis tersebut diduga berasal dari Puskesmas Tarus.
"Kemarin saja sudah sekitar 500 lebih jarum suntik bekas suntik itu kami ambil," kata Ayub Lona, seorang petani, dalam tayangan Headline News di
Metro TV, Sabtu, 4 September 2021.
Penyebab limbah medis tersebar di area sawah karena selokan Puskesmas Tarus mengalir menuju aliran sawah. Hal itu akhirnya membuat limbah medis terbawa ke sawah.
Para petani hingga saat ini masih terus berusaha mengumpulkan jarum suntik bekas pakai di area sawah. Tidak sedikit petani yang tertusuk jarum suntik saat tengah mengumpulkan limbah atau saat sedang mengolah lahan pertanian.
Petani mengaku sangat terganggu dengan permasalahan limbah medis yang telah terjadi selama dua tahun ini. Mereka pun sudah melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.
"Ini sangat membahayakan, dia (jarum suntik bekas) membawa penyakit lagi buat kami. Sangat mengganggu sehingga kami tidak bisa mengolah lahan pertanian karena ketakutan," ujarnya.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)