Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, mengatakan terdapat ribuan warga dari 11 kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih.
"Analoginya, bila satu desa ada 200 kepala keluarga (terdampak krisis air bersih), maka bila dikalikan 11 kecamatan bisa mencapai 2.200 kepala keluarga. Jadi memang jumlahnya ribuan lah (yang terdampak)," kata Ujat di Kabupaten Tangerang, Kamis, 14 September 2023.
Baca: Bulog DIY Siapkan Operasi Pasar Antisipasi Dampak El Nino
|
Ujat menuturkan potensi warga yang mengalami krisis air bersih akan bertambah, karena kekeringan berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi berlangsung hingga November 2023.
"Potensi warga yang mengalami krisis air bersih bertambah, karena kekeringan diprediksi masih panjang dampak dari fenomena El Nino. Walaupun nanti datang musim hujan skalanya masih di bawah normal," jelasnya.
Menurut Ujat dari hasil pengamatan BMKG, kekeringan di Kabupaten Tangerang sudah termasuk darurat bencana. "Terlebih, dampaknya sudah meluas dan itu sedang kita bahas dengan bagian hukum terkait SK Bupatinya," ungkapnya.
Baca: BPBD Kota Semarang Catat Daerah Kekurangan Air Bersih Meluas
|
Sementara Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, menuturkan situasi kekeringan dampak fenomena El Nino di wilayahnya belum darurat bencana. Namun kata Zaki pihaknya tengah fokus dalam penanganan dan penyaluran air bersih ke warga yang terdampak.
"Kalau untuk darurat bencana belum. Kita bisa tanggulangi dengan penyaluran air bersih dan air minum kepada warga terdampak. Selain itu memantau titik-titik yang rawan kebakaran," ungkap Zaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News