medcom.id, Jakarta: Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional 2014 bakal dilakukan di Lapangan Papua Bangkit, Lanud Sentani, Jayapura, Papua, 27 Desember mendatang.
Acara yang diperkirakan bakal dihadiri oleh ratusan ribu orang tersebut diperkirakan menelan biaya hingga Rp7 miliar. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bakal menghadiri perayaan itu.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise ditunjuk sebagai ketua umum Natal Nasional. "Presiden, wakil presiden dan para menteri menteri dijadwalkan menghadiri puncak perayaan tersebut," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, di Jakarta, Senin (8/12/2014).
Lewat perhelatan tersebut, lanjut Yohana, diharapkan umat Kristiani, bersama umat yang lain bisa saling bahu membahu menjalankan pembangungan Indonesia. Selain itu kaum Nasrani, khususnya di Papua bisa menjadi pelopor untuk menjauhi hal-hal yang merusak kebersamaan.
Pada kesempatan serupa, Ketua I panitia daerah pelaksanaan Natal nasional 2014, Pendeta Lipius Biniluk mengatakan berterima kasih pada Presiden RI yang untuk pertama kalinya menunjuk Papua sebagai tempat perayaan Natal Nasional.
Menurut Lipius ditunjuknya daerah Papua, selaras dengan salah satu semangat Hari Natal, yaitu kesederhanaan. Pasalnya kelahiran Isa Almasih pada saat itu juga bukan di tempat mewah, melainkan ada di antara para gembala yang merupakan bagian dari kelompok masyarakat kelas bawah saat itu.
'Papua tergolong tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain. Digelarnya Natal Nasional di Papua melambangkan kesederhanaan," sebut Lipius.
Lipius mengakui biaya perayaan bisa mencapai antara Rp5 miliar hingga Rp7 miliar. Dana yang dibebankan kepada panitia itu, lanjut Lipius, didapat dari sumbangan pemerintah, swasta dan umat.
Biaya yang sepintas terlihat mahal tersebut, lanjut Lipius tidak bisa terhindarkan. Maklum, sambung dia, lantaran infrastruktur belum terbangun, menyebabkan harga-harga produk di Papua menjadi mahal.
Dia mencontohkan harga satu sak semen di sejumlah wilayah Papua bisa mencapai Rp2 juta. Bensin bisa mencapai Rp50 ribu per liter. Di wilayah tertentu, khususnya daerah Papua tengah, untuk berpergian hanya bisa menggunakan pesawat kecil.
"Sekali charter untuk 20 menit perjalanan biayanya Rp55 juta. Itu baru untuk sekali jalan, belum pulangnya," tambah dia.
Pada puncak acara, semua warung makan di sekitar tempat acara dihimbau untuk tutup. Pasalnya, panitia telah menyediakan ribuan porsi ikan gabus bakar, papada, keladi dan sebagainya yang dapat dinikmati oleh seluruh warga, apapun agamanya.
medcom.id, Jakarta: Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional 2014 bakal dilakukan di Lapangan Papua Bangkit, Lanud Sentani, Jayapura, Papua, 27 Desember mendatang.
Acara yang diperkirakan bakal dihadiri oleh ratusan ribu orang tersebut diperkirakan menelan biaya hingga Rp7 miliar. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bakal menghadiri perayaan itu.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise ditunjuk sebagai ketua umum Natal Nasional. "Presiden, wakil presiden dan para menteri menteri dijadwalkan menghadiri puncak perayaan tersebut," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, di Jakarta, Senin (8/12/2014).
Lewat perhelatan tersebut, lanjut Yohana, diharapkan umat Kristiani, bersama umat yang lain bisa saling bahu membahu menjalankan pembangungan Indonesia. Selain itu kaum Nasrani, khususnya di Papua bisa menjadi pelopor untuk menjauhi hal-hal yang merusak kebersamaan.
Pada kesempatan serupa, Ketua I panitia daerah pelaksanaan Natal nasional 2014, Pendeta Lipius Biniluk mengatakan berterima kasih pada Presiden RI yang untuk pertama kalinya menunjuk Papua sebagai tempat perayaan Natal Nasional.
Menurut Lipius ditunjuknya daerah Papua, selaras dengan salah satu semangat Hari Natal, yaitu kesederhanaan. Pasalnya kelahiran Isa Almasih pada saat itu juga bukan di tempat mewah, melainkan ada di antara para gembala yang merupakan bagian dari kelompok masyarakat kelas bawah saat itu.
'Papua tergolong tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain. Digelarnya Natal Nasional di Papua melambangkan kesederhanaan," sebut Lipius.
Lipius mengakui biaya perayaan bisa mencapai antara Rp5 miliar hingga Rp7 miliar. Dana yang dibebankan kepada panitia itu, lanjut Lipius, didapat dari sumbangan pemerintah, swasta dan umat.
Biaya yang sepintas terlihat mahal tersebut, lanjut Lipius tidak bisa terhindarkan. Maklum, sambung dia, lantaran infrastruktur belum terbangun, menyebabkan harga-harga produk di Papua menjadi mahal.
Dia mencontohkan harga satu sak semen di sejumlah wilayah Papua bisa mencapai Rp2 juta. Bensin bisa mencapai Rp50 ribu per liter. Di wilayah tertentu, khususnya daerah Papua tengah, untuk berpergian hanya bisa menggunakan pesawat kecil.
"Sekali
charter untuk 20 menit perjalanan biayanya Rp55 juta. Itu baru untuk sekali jalan, belum pulangnya," tambah dia.
Pada puncak acara, semua warung makan di sekitar tempat acara dihimbau untuk tutup. Pasalnya, panitia telah menyediakan ribuan porsi ikan gabus bakar, papada, keladi dan sebagainya yang dapat dinikmati oleh seluruh warga, apapun agamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)