istimewa
istimewa

146 Kasus Suspek Campak Ditemukan di Kabupaten Malang, 8 Dinyatakan Positif

Daviq Umar Al Faruq • 27 Januari 2023 19:04
Malang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mencatat ada sebanyak 146 kasus suspek campak yang ditemukan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, sepanjang 2022. Dari temuan itu, delapan kasus yang terkonfirmasi positif campak.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, mengatakan, delapan pasien campak itu saat ini telah dinyatakan sembuh. Rinciannya, tiga orang pasien berasal dari Poncokusumo, satu pasien dari Singosari, tiga pasien dari Karangploso dan satu pasien dari Jabung.
 
"Terkonfirmasi yang betul-betul campak ada lima. Rubella ada tiga berarti total delapan. Adapun untuk usianya, dua pasien tercatat sebagai bayi berusia 10 bulan. Sementara itu pasien lainnya berumur tiga sampai Jempat tahun," katanya, Jumat 27 Januari 2023.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Awig, sapaan akrabnya, mengaku ada peningkatan temuan kasus campak pada 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan dinkes, kasus campak tidak ditemukan di Kabupaten Malang pada periode 2020 dan 2021.
 
"Pandemi dua tahun tersebut tidak ditemukan," imbuhnya.
 
Awig, menerangkan, Dinkes Kabupaten Malang terus melakukan upaya tracking kasus suspek campak. Per Januari 2023, sudah ada 21 sample kasus suspek campak di Kabupaten Malang yang dikirim ke laboratorium Dinkes Provinsi Jawa Timur.
 
"Yang dilaporkan saat ini 21 kasus dan masih terus dilakukan pemeriksaan suspek kedepan. Dengan target tracking yang sama dengan tahun sebelumnya minimal 106," ungkapnya.
 
Di sisi lain, Dinkes Kabupaten Malang mengimbau agar orang tua untuk segera membawa anaknya melakukan imunisasi campak, baik imunisasi rutin maupun BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Imunisasi dapat dilakukan di Posyandu, Puskesmas dan di Sekolah Dasar (SD) secara gratis.
 
Awig pun meminta agar masyarakat selalu waspada dengan campak. Yakni dengan menekankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga pemenuhan gizi pada balita dengan seimbang serta melengkapi semua imunisasi.
 
"Cakupan imunisasi kita 97 persen yang lengkap, termasuk campak. Kalau dilihat di desa-desa ada memang yang masih butuh lebih merata. Selain terus diimbau juga perlu kesadaran kemauan masyarakat," terangnya.
 
(ALB)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif