Minahasa: Peristiwa longsor terjadi di ruas Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Blongko, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan pada Senin, 18 Juli 2022 pukul 03.00 WITA. Longsoran bebatuan memblokade akses jalan dan menyebabkan kemacetan sepanjang 200 meter.
Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow tertutup material longsor berupa bebatuan dan air yang deras. Kendaraan roda empat dan roda dua harus mengantri untuk melewati jalan ini hingga Senin, 18 Juli 2022 siang jalan masih terhalang bebatuan.
Masyarakat setempat bersama TNI dan Polri mencoba membersihkan material longsor menggunakan alat seadanya. Akses jalan perlahan-lahan sudah terbuka dan bisa dilewati kendaraan.
Komandan Pos Sinonsayang, Serma Tommy Lampus mengatakan, peristiwa ini terjadi akibat debit air dari Sungai Blongko tidak lagi bisa menampung curah hujan yang deras. “Curah hujan ini tidak menentu,” ujarnya.
Masyarakat setempat mengaku sudah terbiasa dengan kejadian serupa. Mereka enggan mengungsi karena tidak melihat peristiwa ini akan membahayakan nyawa mereka. Namun demikian, Serma mengingatkan kepada seluruh masyarakat dan pengguna jalan untuk selalu berhati-hati.
“Imbauan juga untuk pengguna jalan untuk melewati daerah Blongko ini harus lebih waspada karena ini masih ada lagi tumpukan material di jalan jadi berhati-hatilah,” kata Serma dalam cuplikan program Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa, 19 Juli 2022. (Annisa Ambarwaty)
Minahasa: Peristiwa
longsor terjadi di ruas
Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Blongko, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan pada Senin, 18 Juli 2022 pukul 03.00 WITA. Longsoran bebatuan memblokade akses jalan dan menyebabkan
kemacetan sepanjang 200 meter.
Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow tertutup material longsor berupa bebatuan dan air yang deras. Kendaraan roda empat dan roda dua harus mengantri untuk melewati jalan ini hingga Senin, 18 Juli 2022 siang jalan masih terhalang bebatuan.
Masyarakat setempat bersama TNI dan Polri mencoba membersihkan material longsor menggunakan alat seadanya. Akses jalan perlahan-lahan sudah terbuka dan bisa dilewati kendaraan.
Komandan Pos Sinonsayang, Serma Tommy Lampus mengatakan, peristiwa ini terjadi akibat debit air dari Sungai Blongko tidak lagi bisa menampung curah hujan yang deras. “Curah hujan ini tidak menentu,” ujarnya.
Masyarakat setempat mengaku sudah terbiasa dengan kejadian serupa. Mereka enggan mengungsi karena tidak melihat peristiwa ini akan membahayakan nyawa mereka. Namun demikian, Serma mengingatkan kepada seluruh masyarakat dan pengguna jalan untuk selalu berhati-hati.
“Imbauan juga untuk pengguna jalan untuk melewati daerah Blongko ini harus lebih waspada karena ini masih ada lagi tumpukan material di jalan jadi berhati-hatilah,” kata Serma dalam cuplikan program Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa, 19 Juli 2022. (
Annisa Ambarwaty)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)