Manado: Upaya pencarian korban longsor di pertambangan liar di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, hingga Rabu siang, 27 2019 masih berlangsung. Tim SAR Gabungan telah berhasil mengeluarkan 15 korban longsor yang satu di antaranya meninggal.
Salah satu korban selamat, Anas Sutyo Nugroho, 24, warga Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengatakan longsor terjadi saat tiang penyangga papan di dinding lubang tambang patah.
"Saat itu saya dan teman saya bernama Mardianto Singosari sedang menggali lubang di kedalaman 20 meter, tiba-tiba tiang penyangga lubang tersebut patah," kata Anas, saat menjalani perawatan di RS Kotamobagu.
Hal tersebut pun mengakibatkan material longsoran menimbun lubang. Beruntung Anas dan rekannya bisa selamat dari longsoran tersebut. Namun, puluhan orang rekannya tertimbun di dalam lubang.
Kepala BPBD Bolmong Haris Dilapangan mengatakan sejumlah korban saat ini masih dalam perawatan di RS Kotamobagu dengan berbagai kondisi.
"Ada yang mengalami luka berat seperti patah tulang, ada pula yang luka ringan. Sementara untuk korban meninggal sudah diserahkan kepada keluarganya," kata Haris.
Data terbaru, dampak longsor penambangan emas tanpa ijin itu mengakibatkan tiga penambang tewas. Sementara 14 korban berhasil dievakuasi dan selamat.
"Diperkirakan 43 orang masih tertimbun longsor. Evakuasi terus dilakukan oleh tim SAR gabungan," kata Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Manado: Upaya pencarian korban longsor di pertambangan liar di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, hingga Rabu siang, 27 2019 masih berlangsung. Tim SAR Gabungan telah berhasil mengeluarkan 15 korban longsor yang satu di antaranya meninggal.
Salah satu korban selamat, Anas Sutyo Nugroho, 24, warga Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengatakan longsor terjadi saat tiang penyangga papan di dinding lubang tambang patah.
"Saat itu saya dan teman saya bernama Mardianto Singosari sedang menggali lubang di kedalaman 20 meter, tiba-tiba tiang penyangga lubang tersebut patah," kata Anas, saat menjalani perawatan di RS Kotamobagu.
Hal tersebut pun mengakibatkan material longsoran menimbun lubang. Beruntung Anas dan rekannya bisa selamat dari longsoran tersebut. Namun, puluhan orang rekannya tertimbun di dalam lubang.
Kepala BPBD Bolmong Haris Dilapangan mengatakan sejumlah korban saat ini masih dalam perawatan di RS Kotamobagu dengan berbagai kondisi.
"Ada yang mengalami luka berat seperti patah tulang, ada pula yang luka ringan. Sementara untuk korban meninggal sudah diserahkan kepada keluarganya," kata Haris.
Data terbaru, dampak longsor penambangan emas tanpa ijin itu mengakibatkan tiga penambang tewas. Sementara 14 korban berhasil dievakuasi dan selamat.
"Diperkirakan 43 orang masih tertimbun longsor. Evakuasi terus dilakukan oleh tim SAR gabungan," kata Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)