Tanbu: Sebanyak 10 pekerja tambang PT Cahaya Alam Sejahtera (CAS) di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan, terjebak longsor di areal tambang batubara bawah tanah. Sebanyak delapam orang ditemukan tewas, sedangkan sisanya masih dicari.
"Pencarian korban sisa dua orang akan kembali dilakukan besok (hari ini, Kamis, 28 Januari 2021) berhubung kurangnya pencahayaan dan air di kawasan terowongan mengalami kenaikan," kata Kepala BPBD Tanah Bumbu, Eryanto Rais, Rabu, 27 Januari 2021.
Dia menerangkan, delapan korban lainnya telah ditemukan setelah dilakukan pencarian selama beberapa hari. Evakuasi pun dilakukan dengan dibantu alat berat.
"Selanjutnya jenazah 8 orang korban langsung di bawa ke rumah sakit Marina Permata untuk dilakukan identifikasi dan visum," ujarnya.
Baca: Tol Surabaya-Gempol Longsor, Arus Lalu Lintas Direkayasa
Peristiwa longsor di lokasi tambang batubara milik PT CAS di Desa Mantawakan Mulya Km 33 Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu, terjadi pada Minggu, 24 Januari 2021. Sebanyak 17 pekerja tambang terjebak di dalam terowongan.
Sebelumnya Tim SAR berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan tujuh orang. Bencana longsor disebabkan cuaca buruk berupa hujan yang turun terus menerus di wilayah tersebut.
Hingga kini kini cuaca buruk masih melanda sebagian besar wilayah Kalsel. BMKG Kalsel telah menerbitkan peringatan dini ancaman bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Data BPBD Kalsel menyebutkan bencana banjir dan longsor yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalsel menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang dan tiga orang dinyatakan hilang. Angka ini belum termasuk korban longsor pekerja tambang PT CAS Tanah Bumbu.
Tanbu: Sebanyak 10 pekerja
tambang PT Cahaya Alam Sejahtera (CAS) di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan, terjebak
longsor di areal tambang batubara bawah tanah. Sebanyak delapam orang ditemukan tewas, sedangkan sisanya masih dicari.
"Pencarian korban sisa dua orang akan kembali dilakukan besok (hari ini, Kamis, 28 Januari 2021) berhubung kurangnya pencahayaan dan air di kawasan terowongan mengalami kenaikan," kata Kepala BPBD Tanah Bumbu, Eryanto Rais, Rabu, 27 Januari 2021.
Dia menerangkan, delapan korban lainnya telah ditemukan setelah dilakukan pencarian selama beberapa hari. Evakuasi pun dilakukan dengan dibantu alat berat.
"Selanjutnya jenazah 8 orang korban langsung di bawa ke rumah sakit Marina Permata untuk dilakukan identifikasi dan visum," ujarnya.
Baca: Tol Surabaya-Gempol Longsor, Arus Lalu Lintas Direkayasa
Peristiwa longsor di lokasi tambang batubara milik PT CAS di Desa Mantawakan Mulya Km 33 Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu, terjadi pada Minggu, 24 Januari 2021. Sebanyak 17 pekerja tambang terjebak di dalam terowongan.
Sebelumnya Tim SAR berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan tujuh orang. Bencana longsor disebabkan cuaca buruk berupa hujan yang turun terus menerus di wilayah tersebut.
Hingga kini kini cuaca buruk masih melanda sebagian besar wilayah Kalsel. BMKG Kalsel telah menerbitkan peringatan dini ancaman bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Data BPBD Kalsel menyebutkan bencana banjir dan longsor yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalsel menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang dan tiga orang dinyatakan hilang. Angka ini belum termasuk korban longsor pekerja tambang PT CAS Tanah Bumbu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)