Ilustrasi - Medcom.id.
Ilustrasi - Medcom.id.

262 Ribu Meter Kubik Awan Panas Gunung Merapi Mengendap di Kali Krasak dan Boyong

Ahmad Mustaqim • 15 Februari 2021 20:40
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, ada sebanyak ratusan ribu meter kubik endapan material akibat erupsi Merapi di aliran hulu sungai atau Kali Krasak dan Boyong. Ratusan ribu meter kubik material itu tak lepas tingginya erupsi Gunung Merapi pada akhir Januari lalu. 
 
"Di aliran hulu Kali Boyong dan Krasak ada 262 ribu meter kubik endapan material awan panas," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam konferensi pers, Senin, 15 Februari 2021. 
 
Hanik mengatakan, material itu bisa menjadi lahar berbahaya jika terbawa aliran air saat hujan intensitas tinggi. Ia menilai pemerintah setempat dan masyarakat yang di dekat sungai harus mengantisipasi hal itu. 

"Pemerintah setempat dan masyarakat perlu mengantisipasi bahaya lahar di area aliran Kali Boyong dan Krasak," kata dia. 
 
Sampai saat ini, Hanik melanjutkan, curah hujan masih cukup tinggi di puncak Gunung Merapi. Situasi itu terekam dari berbagai momen dalam pengawasan gunung tersebut. 
 
Meski demikian, ia menilai, aliran sungai di lereng Gunung Merapi masih sangat mampu menampung material akibat erupsi. Ia mengatakan, adan enam hulu aliran sungai yang tetap perlu di antisipasi, yakni Kali Kuning, Boyong, Krasak, Bedog, Bebeng, dan Putih. 
 
"Aliran sungai di lereng Gunung Merapi masih menampung potensi lahar jika (erupsi) kembali muncul. Saat erupsi 2010 (material yang dikeluarkan) mencapai jutaan meter kubik," ujarnya. 
 
Gunung Merapi sampai saat ini berstatus siaga. Guguran masih beberapa kali terjadi, termasuk lava pijar. Meskipun, intensitas guguran menurun dibanding akhir Januari lalu. 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan