Kupang: Tim dokter yang diterjunkan Forum Lembata Memanggil (FLM) menemukan 633 pengungsi Erupsi Ile Lewotolok menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Tim diterjunkan memeriksa Kesehatan dan mengobati para pengungsi yang memilih tingal di kebun di wilayah zona hijau.
Salah satu anggota tim medis, Dokter Aprindo dan Dokter Budi mengatakan kebanyakan pengungsi berusia lanjut, menderita darah tinggi, nyeri otot, dan ISPA.
"ISPA merupakan penyakit yang kerap dijumpai akibat erupsi, sebab rata-rata ISPA mendera seluruh kalangan, baik anak-anak dan orang dewasa yang berada di pos pengungsian," terang Dokter Budi, Rabu, 30 Desember 2020.
Pasien pengungsi itupun langsung diberikan pengobatan guna mengatasi penyakit yang diderita.
Baca juga: Lima Ruas Jalan di Medan Bakal Ditutup Malam Ini
Relawan FLM, Noben Da Silva, mengatakan, FLM menargetkan tim dokter memeriksa 1.000 pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok. Hingga saat ini tim dokter FLM telah memeriksa 633 orang dalam satu pekan.
Menurut Da Silva, di penghujung tahun tim dokter bersama relawan FLM terus bergerak dari pos pengungsian yang berada di luar posko utama. Mereka memberikan sumbangan sembako, peralatan memasak, serta membekali pengungsi dengan alat pelindung diri dari wabah covid-19.
"Sudah belasan ribu paket sembako kita donasikan kepada pengungsi erupsi Ile Lewotolok. Begitu juga dengan APD dan alat test rapid test kita serahkan kepada posko utama pengungsian dan tiga rumah sakit di dalam kota Lewoleba guna mencegah penyebaran wabah virus korona," ujar Noben Da Silva. (Alexander PT)
Kupang: Tim dokter yang diterjunkan Forum Lembata Memanggil (FLM) menemukan 633 pengungsi Erupsi Ile Lewotolok menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Tim diterjunkan memeriksa Kesehatan dan mengobati
para pengungsi yang memilih tingal di kebun di wilayah zona hijau.
Salah satu anggota tim medis, Dokter Aprindo dan Dokter Budi mengatakan kebanyakan pengungsi berusia lanjut, menderita darah tinggi, nyeri otot, dan ISPA.
"ISPA merupakan penyakit yang kerap dijumpai akibat erupsi, sebab rata-rata ISPA mendera seluruh kalangan, baik anak-anak dan orang dewasa yang berada di pos pengungsian," terang Dokter Budi, Rabu, 30 Desember 2020.
Pasien pengungsi itupun langsung diberikan pengobatan guna mengatasi penyakit yang diderita.
Baca juga:
Lima Ruas Jalan di Medan Bakal Ditutup Malam Ini
Relawan FLM, Noben Da Silva, mengatakan, FLM menargetkan tim dokter memeriksa 1.000 pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok. Hingga saat ini tim dokter FLM telah memeriksa 633 orang dalam satu pekan.
Menurut Da Silva, di penghujung tahun tim dokter bersama relawan FLM terus bergerak dari pos pengungsian yang berada di luar posko utama. Mereka memberikan sumbangan sembako, peralatan memasak, serta membekali pengungsi dengan alat pelindung diri dari wabah covid-19.
"Sudah belasan ribu paket sembako kita donasikan kepada pengungsi erupsi Ile Lewotolok. Begitu juga dengan APD dan alat test rapid test kita serahkan kepada posko utama pengungsian dan tiga rumah sakit di dalam kota Lewoleba guna mencegah penyebaran wabah virus korona," ujar Noben Da Silva. (Alexander PT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)