medcom.id, Palangkaraya: Tujuh warga Kalimantan Tengah meninggal karena positif rabies selama 2015. Korban rabies di Kalimantan Tengah pada tahun ini meningkat dibandingkan 2014 hanya satu orang.
"Tujuh orang meninggal akibat rabies tersebut di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau dan Kapuas," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Kalimantan Tengah Chandra R di Palangkaraya, Rabu (24/6/2015).
Dinas Peternakan dan Pertanian Kalimantan Tengah menyebar ribuan vaksinasi, melakukan penyuluhan
terhadap camat, lurah, kepala desa maupun masyarakat terkait cara penanganan dini terkena gigitan anjing.
Chandra mengatakan seluruh Dinas Peternakan dan Pertanian di kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah akan berkoordinasi untuk mengetahui daerah yang banyak memelihara anjing, sekaligus menyusun strategi menanggulangi bertambahnya korban jiwa akibat rabies.
"Kondisi ini tidak berarti Kalimantan Tengah kategori kejadian luar biasa. Kami bertindak cepat agar semua pihak semakin waspada, sehingga tidak ada lagi korban meninggal akibat rabies," katanya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah yang memelihara anjing agar melaporkan dan rutin disuntik vaksinasi antirabies. Dia juga berharap orang yang digigit anjing, baik terindikasi rabies atau
tidak, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Jangan menganggap gigitan anjing itu biasa, tetap saja harus waspada. Begitu di gigit, alangkah baiknya langsung di bawa ke puskesmas terdekat," terangnya. (Antara)
medcom.id, Palangkaraya: Tujuh warga Kalimantan Tengah meninggal karena positif rabies selama 2015. Korban rabies di Kalimantan Tengah pada tahun ini meningkat dibandingkan 2014 hanya satu orang.
"Tujuh orang meninggal akibat rabies tersebut di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau dan Kapuas," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Kalimantan Tengah Chandra R di Palangkaraya, Rabu (24/6/2015).
Dinas Peternakan dan Pertanian Kalimantan Tengah menyebar ribuan vaksinasi, melakukan penyuluhan
terhadap camat, lurah, kepala desa maupun masyarakat terkait cara penanganan dini terkena gigitan anjing.
Chandra mengatakan seluruh Dinas Peternakan dan Pertanian di kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah akan berkoordinasi untuk mengetahui daerah yang banyak memelihara anjing, sekaligus menyusun strategi menanggulangi bertambahnya korban jiwa akibat rabies.
"Kondisi ini tidak berarti Kalimantan Tengah kategori kejadian luar biasa. Kami bertindak cepat agar semua pihak semakin waspada, sehingga tidak ada lagi korban meninggal akibat rabies," katanya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah yang memelihara anjing agar melaporkan dan rutin disuntik vaksinasi antirabies. Dia juga berharap orang yang digigit anjing, baik terindikasi rabies atau
tidak, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Jangan menganggap gigitan anjing itu biasa, tetap saja harus waspada. Begitu di gigit, alangkah baiknya langsung di bawa ke puskesmas terdekat," terangnya. (
Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)