Semarang: Seluruh elemen masyarakat tak henti berupaya melawan pandemi covid-19. Tak terkecuali mak-mak (emak-emak) di RT 9 RW 16, Griya Dempel Baru, Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Satgas Covid-19 Emak-Emak, Firda Rita Kurniasari, menjelaskan pembentukan satgas ini bertujuan untuk menyosialisasikan pemahaman terkait covid-19 kepada warga sekitar. Mereka gencar mengingatkan warga agar selalu menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
"Beberapa KK (kepala keluarga) di tempat kita terpapar. Ada yang tidak berani bilang ke RT karena takut dikucilkan tetangga dan tidak tahu harus bagaimana langkah selanjutnya,” kata Firda dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Rabu, 1 September 2021.
Firda menyebutkan satgas terdiri atas 10 mak-mak selaku pengurus inti. Ia menambahkan solidaritas dan kesadaran warga setempat pun memudahkan koordinasi berjalan dengan lancar.
"Kalau masyarakat yang menolak tidak ada, malah mereka cenderung bertanya, ‘Bu, saya terpapar covid-19, saya harus bagaimana?’. Lalu kita jelaskan harus lapor ke RT/RW dan Puskesmas,” terang Firda.
Tak hanya memberikan edukasi terkait covid-19, satgas yang telah terbentuk selama satu bulan ini pun disebut menggalakkan penanaman sayuran, buah-buahan, dan benih ikan. Kegiatan ini dilakukan guna memanfaatkan lahan di sekitar.
"Memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk ketahanan pangan di lingkungan, mengajak mak-mak PKK karena sebetulnya lahan di tempat kita sangat terbatas," kata dia. (Nadia Ayu)
Semarang: Seluruh elemen masyarakat tak henti berupaya melawan pandemi covid-19. Tak terkecuali mak-mak (emak-emak) di RT 9 RW 16, Griya Dempel Baru, Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Satgas Covid-19 Emak-Emak, Firda Rita Kurniasari, menjelaskan pembentukan satgas ini bertujuan untuk menyosialisasikan pemahaman terkait covid-19 kepada warga sekitar. Mereka gencar mengingatkan warga agar selalu menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
"Beberapa KK (kepala keluarga) di tempat kita terpapar. Ada yang tidak berani bilang ke RT karena takut dikucilkan tetangga dan tidak tahu harus bagaimana langkah selanjutnya,” kata Firda dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia
Metro TV pada Rabu, 1 September 2021.
Firda menyebutkan satgas terdiri atas 10 mak-mak selaku pengurus inti. Ia menambahkan solidaritas dan kesadaran warga setempat pun memudahkan koordinasi berjalan dengan lancar.
"Kalau masyarakat yang menolak tidak ada, malah mereka cenderung bertanya, ‘Bu, saya terpapar covid-19, saya harus bagaimana?’. Lalu kita jelaskan harus lapor ke RT/RW dan Puskesmas,” terang Firda.
Tak hanya memberikan edukasi terkait covid-19, satgas yang telah terbentuk selama satu bulan ini pun disebut menggalakkan penanaman sayuran, buah-buahan, dan benih ikan. Kegiatan ini dilakukan guna memanfaatkan lahan di sekitar.
"Memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk ketahanan pangan di lingkungan, mengajak mak-mak PKK karena sebetulnya lahan di tempat kita sangat terbatas," kata dia.
(Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)