Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan anggaran untuk mengirimkan bantuan air bersih sebesar Rp700 juta sudah habis pada Selasa, 19 Oktober 2021. Total anggaran itu telah digunakan untuk mendistribusikan 2.200 tangki air bersih ke masyarakat.
"Harapannya, saat status sudah tanggap darurat kami bisa mengakses (anggaran) BTT (belanja tidak tetap) sehingga ada tambahan dana untuk sebulan ke depan," kata Edy saat dihubungi, Selasa, 26 Oktober 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Warga Tangerang Diimbau Waspada Fenomena La Nina
Dia mengungkapkan surat usulan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat itu telah diserahkan ke Bupati Gunungkidul pekan lalu. Pihaknya masih menunggu keputusan bupati atas usulannya.
"Berhubung dana (anggaran bantuan air bersih) sudah habis, maka kegiatan dropping ikut dihentikan," jelasnya.
Ia menyebut sebanyak 13 kecamatan dari total 18 kecamatan di Gunungkidul masih terdampak kekeringan musim kemarau. Bantuan air bersih masih sangat dibutuhkan karena belum kunjung adanya indikasi memasuki musim penghujan.
Edy menyatakan upaya memberikan bantuan air bersih biasanya dilakukan dengan banyak pihak, termasuk pihak ketiga. Selain itu masyarakat biasanya membeli air dari pihak swasta.
"Tahun ini ada bantuan 113 tangki dari pihak ketiga. Ada juga kecamatan atau desa yang bisa memenuhi kebutuhan air warganya," ujarnya.