Tasikmalaya: Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih dilaksanakan untuk jenjang tingkat SD dan SMP. Sebelumnya, pelaksanaan PTM di SDN Gunung Lipung dan SDN Kudang Uyah, sempat ditutup selama lima hari setelah ditemukannya dua guru pengajar terpapar covid-19.
"Kami terpaksa harus menutup dua sekolah di SDN Gunung Lipung dan SDN Kudang Uyah, setelah ditemukannya guru pengajar terpapar covid-19. Pelajar dan guru di dua sekolah itu harus melakukan pemeriksaan guna memutus mata rantai virus korona," Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi, Kamis, 23 September 2021.
Budiman mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas terus dipantau dan dievaluasi Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemot Tasikmalaya. Dia mengungkap, hasil pemeriksaan antigen terhadap guru dan anak didik tidak ditemukan siswa maupun pengajar terpapar covid-19.
Pihaknya, jelas Budiman, bersama Dinas Kesehatan melaksanakan tes acak antigen di sekolah untuk memastikan guru dan siswa tersebut sehat. Selain untuk mendeteksi dini penyebaran virus korona.
Baca: Ganjar Minta Tiap Sekolah Punya Satgas Covid-19
Bagi guru pengajar dan siswa diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Dia berharap, dengan menerapkan protokol kesehatan bisa memutus penyebaran covid-19.
"Dinas Pendidikan tidak memiliki alat rapid tes antigen untuk pencegahan di sekolah, tetapi ada langkah yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona kita terapkan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan pihaknya membenarkan ada dua guru honorer yang mau melaksanakan seleksi PPPK dari hasil rapid tes antigen positif. Petugas kesehatan sudah melakukan tracing ke sekolah. Hasil pemeriksaan tidak menemukan guru maupun siswa positif dan semuanya sehat
Tasikmalaya: Pelaksanaan
pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih dilaksanakan untuk jenjang tingkat SD dan SMP. Sebelumnya, pelaksanaan PTM di SDN Gunung Lipung dan SDN Kudang Uyah, sempat ditutup selama lima hari setelah ditemukannya dua guru pengajar terpapar covid-19.
"Kami terpaksa harus menutup dua sekolah di SDN Gunung Lipung dan SDN Kudang Uyah, setelah ditemukannya guru pengajar terpapar covid-19. Pelajar dan guru di dua sekolah itu harus melakukan pemeriksaan guna memutus mata rantai virus korona," Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi, Kamis, 23 September 2021.
Budiman mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas terus dipantau dan dievaluasi Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemot Tasikmalaya. Dia mengungkap, hasil pemeriksaan antigen terhadap guru dan anak didik tidak ditemukan siswa maupun pengajar terpapar covid-19.
Pihaknya, jelas Budiman, bersama Dinas Kesehatan melaksanakan tes acak antigen di sekolah untuk memastikan guru dan siswa tersebut sehat. Selain untuk mendeteksi dini penyebaran virus korona.
Baca: Ganjar Minta Tiap Sekolah Punya Satgas Covid-19
Bagi guru pengajar dan siswa diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Dia berharap, dengan menerapkan protokol kesehatan bisa memutus penyebaran covid-19.
"Dinas Pendidikan tidak memiliki alat rapid tes antigen untuk pencegahan di sekolah, tetapi ada langkah yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona kita terapkan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan pihaknya membenarkan ada dua guru honorer yang mau melaksanakan seleksi PPPK dari hasil rapid tes antigen positif. Petugas kesehatan sudah melakukan tracing ke sekolah. Hasil pemeriksaan tidak menemukan guru maupun siswa positif dan semuanya sehat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)