Surabaya: Calon pengantin di Jawa Timur wajib melampirkan surat keterangan hasil tes urine ke Kantor Urusan Agama (KUA). Jika tidak maka buku nikah akan ditahan.
"Makanya hasil tes urine itu harus dilampirkan ke KUA, sehingga calon pengantin bisa mendapat buku nikah," kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Moch. Amin Mahfud saat dikonfirmasi, Kamis, 18 Juli 2019.
Amin menjelaskan jika calon pengantin ngotot menolak untuk tes urine, hal tersebut tidak akan membatalkan pernikahan. Hanya saja KUA tidak akan memberikan buku nikah sebelum melakukan tes urine.
"Kalau calon pengantin benar-benar menolak tes urine, ya kita lakukan pendeketan memberi penjelasan agar bisa paham dan mengerti. Karena sebenarnya tes urine bukan masalah, justru baik," jelas Amin.
Amin kembali mengatakan program yang dicanangkan mulai Agustus ini tidak akan langsung diterapkan di seluruh daerah di Jatim. Saat ini pihaknya baru melakukan sosialisasi untuk mengoptimalkan kebijakan tersebut.
"Kebijakan ini adalah program sangat bagus untuk menyiapkan generasi emas yang berkualitas. Jadi bukan hambatan karena tidak membatalkan acara pernikahan si calon pengantin," beber Amin.
Hingga kini menurut Amin pihaknya masih melakukan rapat membahas untuk mematangkan konsep. Selain itu, pihaknya juga masih akan membahas daerah-daerah yang belum ada kantor BNN. "Karena tes urine di luar BNN dikenakan biaya, kalau tes urine di BNN tanpa biaya alias gratis," pungkas Amin.
Surabaya: Calon pengantin di Jawa Timur wajib melampirkan surat keterangan hasil tes urine ke Kantor Urusan Agama (KUA). Jika tidak maka buku nikah akan ditahan.
"Makanya hasil tes urine itu harus dilampirkan ke KUA, sehingga calon pengantin bisa mendapat buku nikah," kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Moch. Amin Mahfud saat dikonfirmasi, Kamis, 18 Juli 2019.
Amin menjelaskan jika calon pengantin ngotot menolak untuk tes urine, hal tersebut tidak akan membatalkan pernikahan. Hanya saja KUA tidak akan memberikan buku nikah sebelum melakukan tes urine.
"Kalau calon pengantin benar-benar menolak tes urine, ya kita lakukan pendeketan memberi penjelasan agar bisa paham dan mengerti. Karena sebenarnya tes urine bukan masalah, justru baik," jelas Amin.
Amin kembali mengatakan program yang dicanangkan mulai Agustus ini tidak akan langsung diterapkan di seluruh daerah di Jatim. Saat ini pihaknya baru melakukan sosialisasi untuk mengoptimalkan kebijakan tersebut.
"Kebijakan ini adalah program sangat bagus untuk menyiapkan generasi emas yang berkualitas. Jadi bukan hambatan karena tidak membatalkan acara pernikahan si calon pengantin," beber Amin.
Hingga kini menurut Amin pihaknya masih melakukan rapat membahas untuk mematangkan konsep. Selain itu, pihaknya juga masih akan membahas daerah-daerah yang belum ada kantor BNN. "Karena tes urine di luar BNN dikenakan biaya, kalau tes urine di BNN tanpa biaya alias gratis," pungkas Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)