Semarang: Getaran Gempa magnitudo 6,9 di Sumur, Banten, menjangkau hingga Provinsi Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah mengungkap getaran gempa Banten itu begitu terasa di Kabupaten Cilacap.
"Jadi kemarin dampaknya terasa di Cilacap, tapi tidak ada pengaruh sama sekali," kata Kepala BPBD Jawa Tengah, Sudaryanto, saat dihubungi Medcom.id, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 3 Juli 2019.
Setelah diguncang gempa, Sudaryanto menegaskan tidak ada perubahan ketinggian permukaan laut di Kabupaten Cilacap. Padahal, gempa itu berpotensi tsunami. "Gelombang lautnya masih sama, Sudah saya cek juga ke BPBD kabupaten dan kota, aman terkendali," ungkap Sudaryanto.
Sudaryanto menyatakan Kabupaten Cilacap menjadi satu-satunya daerah yang merasakan getaran gempa banten. Namun, dia memastikan gempa tersebut tidak sampai menyebabkan kerusakan di Cilacap.
"Di Cilacap saja. Sama sekali enggak ada kerusakan," tegas Sudaryanto.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara, menyatakan sesaat setelah diguncang gempa, kepanikan melanda warga Kabupaten Cilacap. Bahkan, sejumlah warga ada berlari mengungsi ke Bandara Tunggul Wulung.
"Tadi malam yang merasakan gempa memang wilayah perkotaan, apalagi di pesisir pantai. Ada warga yang melarikan keluarganya dengan motor mengungsi sampai bandara. Karena di sana paling tinggi," ujar Tri Komara saat dihubungi terpisah.
Namun, kata Tri, warga yang sempat mengungsi ke bandara itu akhirnya kembali pulang setelah dipastikan tidak ada tsunami. "Setelah kita beri penjelasan, pukul 24.00 sampai 01.00, mereka kembali ke rumah," ujar Tri.
Tri memastikan gempa Banten tidak sampai mengakibatkan dampak merugikan bagi Kabupaten Cilacap. Warga Cilacap hanya sempat panik karen takut gempa tersebut menyebabkan tsunami.
"Tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan rumah maupun fasilitas lain. Terjadi kepanikan karena memang berpotensi sunami. Tapi kita tetap waspada dan siap siaga," jelas Tri.
Semarang: Getaran Gempa magnitudo 6,9 di Sumur, Banten, menjangkau hingga Provinsi Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah mengungkap getaran gempa Banten itu begitu terasa di Kabupaten Cilacap.
"Jadi kemarin dampaknya terasa di Cilacap, tapi tidak ada pengaruh sama sekali," kata Kepala BPBD Jawa Tengah, Sudaryanto, saat dihubungi
Medcom.id, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 3 Juli 2019.
Setelah diguncang gempa, Sudaryanto menegaskan tidak ada perubahan ketinggian permukaan laut di Kabupaten Cilacap. Padahal, gempa itu berpotensi tsunami. "Gelombang lautnya masih sama, Sudah saya cek juga ke BPBD kabupaten dan kota, aman terkendali," ungkap Sudaryanto.
Sudaryanto menyatakan Kabupaten Cilacap menjadi satu-satunya daerah yang merasakan getaran gempa banten. Namun, dia memastikan gempa tersebut tidak sampai menyebabkan kerusakan di Cilacap.
"Di Cilacap saja. Sama sekali enggak ada kerusakan," tegas Sudaryanto.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara, menyatakan sesaat setelah diguncang gempa, kepanikan melanda warga Kabupaten Cilacap. Bahkan, sejumlah warga ada berlari mengungsi ke Bandara Tunggul Wulung.
"Tadi malam yang merasakan gempa memang wilayah perkotaan, apalagi di pesisir pantai. Ada warga yang melarikan keluarganya dengan motor mengungsi sampai bandara. Karena di sana paling tinggi," ujar Tri Komara saat dihubungi terpisah.
Namun, kata Tri, warga yang sempat mengungsi ke bandara itu akhirnya kembali pulang setelah dipastikan tidak ada tsunami. "Setelah kita beri penjelasan, pukul 24.00 sampai 01.00, mereka kembali ke rumah," ujar Tri.
Tri memastikan gempa Banten tidak sampai mengakibatkan dampak merugikan bagi Kabupaten Cilacap. Warga Cilacap hanya sempat panik karen takut gempa tersebut menyebabkan tsunami.
"Tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan rumah maupun fasilitas lain. Terjadi kepanikan karena memang berpotensi sunami. Tapi kita tetap waspada dan siap siaga," jelas Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)