Yogyakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tengah mendesain sistem para Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa bekerja di rumah. Sekretaris Daerah Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gatot Saptadi mengatakan sistem tersebut membutuhkan persiapan yang lama jika ingin diterapkan di DIY.
Gatot menjelaskan warga Yogyakarta memiliki budaya berkomunikasi tatap muka ketimbang melalui teknologi.
"Budaya orang Jogja lebih senang ketemu fisik untuk silaturahmi. Daripada tidak. Kalau mau diterapkan butuh kesiapan cukup panjang dari sisi budaya," kata Gatot kepada Medcom.id di kantor Gubernur Kepatihan, Yogyakarta, Jumat, 9 Agustus 2019.
Baca: Jika Produktif, tak Ada Salahnya PNS Kerja di Rumah
Sementara dari sisi teknologi Gatot menegaskan Yogyakarta sudah sangat siap untuk melaksanakannya. Pasalnya koneksi internet dan sinyal komunikasi di Yogyakarta sudah lancar. Masyarakat Yogyakarta juga sudah terbiasa dengan teknologi.
"Para PNS hanya butuh menyiapkan listrik yang stabil dan perangkat kerja seperti komputer atau laptop," jelas Gatot.
Selain itu Gatot menilai penerapan sistem kerja tidak tatap muka tersebut tidak bisa diaplikasikan di semua level PNS. Hanya PNS level pengambil kebijakan yang cocok menerapkan sistem tersebut.
Walau terkendala budaya, Gatot menilai wacana tersebut adalah sesuatu yang tak terelakkan lagi di era digitalisasi saat ini. Ia menyarankan kepada pemerintah pusat untuk memberi waktu panjang untuk pihaknya mempersiapkan wacana ini.
"Misalnya antara Pak Gubernur dengan saya (Sekda). Pak gubernur dengan Kepala Dinas itu memungkinkan. kalau masih level administratif sulit rasanya," ungkap mantan Kepala BPBD DIY ini.
Yogyakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tengah mendesain sistem para Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa bekerja di rumah. Sekretaris Daerah Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gatot Saptadi mengatakan sistem tersebut membutuhkan persiapan yang lama jika ingin diterapkan di DIY.
Gatot menjelaskan warga Yogyakarta memiliki budaya berkomunikasi tatap muka ketimbang melalui teknologi.
"Budaya orang Jogja lebih senang ketemu fisik untuk silaturahmi. Daripada tidak. Kalau mau diterapkan butuh kesiapan cukup panjang dari sisi budaya," kata Gatot kepada
Medcom.id di kantor Gubernur Kepatihan, Yogyakarta, Jumat, 9 Agustus 2019.
Baca:
Jika Produktif, tak Ada Salahnya PNS Kerja di Rumah
Sementara dari sisi teknologi Gatot menegaskan Yogyakarta sudah sangat siap untuk melaksanakannya. Pasalnya koneksi internet dan sinyal komunikasi di Yogyakarta sudah lancar. Masyarakat Yogyakarta juga sudah terbiasa dengan teknologi.
"Para PNS hanya butuh menyiapkan listrik yang stabil dan perangkat kerja seperti komputer atau laptop," jelas Gatot.
Selain itu Gatot menilai penerapan sistem kerja tidak tatap muka tersebut tidak bisa diaplikasikan di semua level PNS. Hanya PNS level pengambil kebijakan yang cocok menerapkan sistem tersebut.
Walau terkendala budaya, Gatot menilai wacana tersebut adalah sesuatu yang tak terelakkan lagi di era digitalisasi saat ini. Ia menyarankan kepada pemerintah pusat untuk memberi waktu panjang untuk pihaknya mempersiapkan wacana ini.
"Misalnya antara Pak Gubernur dengan saya (Sekda). Pak gubernur dengan Kepala Dinas itu memungkinkan. kalau masih level administratif sulit rasanya," ungkap mantan Kepala BPBD DIY ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)