Manggarai Barat: Kecelakaan kapal wisata di perairan Taman Nasional, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus terjadi sejak Januari lalu. Pada Juli saja telah terjadi 3 kecelakaan kapal wisata yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia.
Menyoroti maraknya kasus kecelakaan kapal wisata tersebut, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi geram. Endi menilai kecelakaan kapal wisata sebagai upaya menghancurkan citra pariwisata Labuan Bajo.
"Yang sering terjadi bukan hanya murni kelalaian manusia ataupun faktor alam. Akan tetapi ada niat merusak citra pariwisata Labuan Bajo," seru Endi di Labuan Bajo, Rabu, 26 Juli 2023.
Endi menegaskan kapal wisata yang sering mengalami kecelakaan didominasi oleh kapal wisata yang tidak memiliki izin. Dia juga menyebut aktivitas kapal wisata selama ini hampir tidak ada kontribusi untuk Kabupaten Manggarai Barat.
"Sampah dibuang ke laut, tinja juga dibuang ke laut, kemudian kapal tenggelam yang disorot adalah pemerintah daerah," tegas Edi.
Bupati Manggarai Barat pun mengelar rapat koordinasi bersama stakeholder terkait maraknya kecelakaan kapal wisata di Labuan Bajo. Rapat yang dihadiri para pimpinan lembaga dan instansi terkait menyepakati beberapa poin untuk ditindaklanjuti.
Yaitu, segera wujudkan pelayanan 1 pintu/one gate one system, membentuk satgas yang terdiri dari satgas teknis dan satgas administratif, melaksanakan operasi gabungan secara rutin, menyiapkan regulasi dalam bentuk perda atau Perbup.
Selain itu, spesifikasi kapal yang beroperasi harus sesuai dengan karakteristik perairan Labuan Bajo, mewajibkan semua kapal wisata yang beroperasi menyiapkan live jacket, pembenahan sarana dan prasarana di waterfront sehingga kapal wajib sandar dan tidak menggunakan sekoci untuk menaikkan wisatawan.
Selanjutnya, mewajibkan semua kapal wisata yang beroperasi mempunyai kantor di Labuan Bajo, mewajibkan pemilik usaha mempunyai NPWP Manggarai Barat, kapten kapal harus orang lokal yang paham situasi perairan laut Manggarai Barat dan juga sebagai pemberdayaan SDM lokal.
Manggarai Barat: Kecelakaan kapal wisata di perairan Taman Nasional, Kabupaten Manggarai Barat,
Nusa Tenggara Timur (NTT) terus terjadi sejak Januari lalu. Pada Juli saja telah terjadi 3 kecelakaan kapal wisata yang menyebabkan 1 orang
meninggal dunia.
Menyoroti maraknya kasus kecelakaan kapal wisata tersebut, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi geram. Endi menilai kecelakaan kapal wisata sebagai upaya menghancurkan citra pariwisata
Labuan Bajo.
"Yang sering terjadi bukan hanya murni kelalaian manusia ataupun faktor alam. Akan tetapi ada niat merusak citra pariwisata Labuan Bajo," seru Endi di Labuan Bajo, Rabu, 26 Juli 2023.
Endi menegaskan kapal wisata yang sering mengalami kecelakaan didominasi oleh kapal wisata yang tidak memiliki izin. Dia juga menyebut aktivitas kapal wisata selama ini hampir tidak ada kontribusi untuk Kabupaten Manggarai Barat.
"Sampah dibuang ke laut, tinja juga dibuang ke laut, kemudian kapal tenggelam yang disorot adalah pemerintah daerah," tegas Edi.
Bupati Manggarai Barat pun mengelar rapat koordinasi bersama stakeholder terkait maraknya kecelakaan kapal wisata di Labuan Bajo. Rapat yang dihadiri para pimpinan lembaga dan instansi terkait menyepakati beberapa poin untuk ditindaklanjuti.
Yaitu, segera wujudkan pelayanan 1 pintu/
one gate one system, membentuk satgas yang terdiri dari satgas teknis dan satgas administratif, melaksanakan operasi gabungan secara rutin, menyiapkan regulasi dalam bentuk perda atau Perbup.
Selain itu, spesifikasi kapal yang beroperasi harus sesuai dengan karakteristik perairan Labuan Bajo, mewajibkan semua kapal wisata yang beroperasi menyiapkan
live jacket, pembenahan sarana dan prasarana di waterfront sehingga kapal wajib sandar dan tidak menggunakan sekoci untuk menaikkan wisatawan.
Selanjutnya, mewajibkan semua kapal wisata yang beroperasi mempunyai kantor di Labuan Bajo, mewajibkan pemilik usaha mempunyai NPWP Manggarai Barat, kapten kapal harus orang lokal yang paham situasi perairan laut Manggarai Barat dan juga sebagai pemberdayaan SDM lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)