Demak: Banjir air laut pasang (rob) mengadang pemudik di jalur pantura Semarang-Demak. Kemacetan panjang tidak terhindar hingga sebagian kendaraan dialirkan ke jalur alternatif.
Ratusan kendaraan pemudik harus berjalan perlahan akibat banjir rob di kilometer 10, tepatnya di depan PT Varia Usaha Beton (Grup Semen Gresik), Desa sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Banjir rob dengan ketinggian 30 sentimeter sejauh 400 meter sudah terjadi sejak Selasa, 18 April pukul 17.00 WIB. Banjir rob yang menjadi langganan di wilayah itu, membuat petugas mengalirkan sebagian kendaraan ke jalur alternatif melalui Genuk (Semarang)-Kalisari-Bulusari-Onggorawe untuk mengantisipasi kemacetan lebih panjang.
"Banyak pemudik terjebak banjir, mudik saya harus terlambat hingga satu jam, karena macet cukup panjang," kata Sutrisno, 45, pemudik bersepeda motor dari Tangerang tujuan Pati.
Senada, Wanadi, 39, pemudik dari Gresik tujuan Kendal, mengaku perjalanannya lancar hingga keluar tol Semarang-Demak. Namun perjalanannya terhambat banjir di wilayah Sayung.
"Meskipun tidak tinggal, namun untuk rombongan pemudik sepeda motor cukup repot," imbuhnya.
Kapolsek Sayung AKP Suprapto mengatakan pihaknya langsung menurunkan petugas untuk mengurai kemacetan akibat banjir. Pemudik langsung diarahkan ke jalur alternatif.
"Kami langsung lakukan rekayasa lalulintas dan mengurai kemacetan agar jalur tetap mengalir hingga exit tol," ujar Suprapto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Demak: Banjir air laut pasang (
rob) mengadang pemudik di jalur pantura Semarang-Demak. Kemacetan panjang tidak terhindar hingga sebagian kendaraan dialirkan ke jalur alternatif.
Ratusan kendaraan
pemudik harus berjalan perlahan akibat banjir rob di kilometer 10, tepatnya di depan PT Varia Usaha Beton (Grup Semen Gresik), Desa sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Banjir rob dengan ketinggian 30 sentimeter sejauh 400 meter sudah terjadi sejak Selasa, 18 April pukul 17.00 WIB. Banjir rob yang menjadi langganan di wilayah itu, membuat petugas mengalirkan sebagian kendaraan ke jalur alternatif melalui Genuk (
Semarang)-Kalisari-Bulusari-Onggorawe untuk mengantisipasi kemacetan lebih panjang.
"Banyak pemudik terjebak banjir, mudik saya harus terlambat hingga satu jam, karena macet cukup panjang," kata Sutrisno, 45, pemudik bersepeda motor dari Tangerang tujuan Pati.
Senada, Wanadi, 39, pemudik dari Gresik tujuan Kendal, mengaku perjalanannya lancar hingga keluar tol Semarang-Demak. Namun perjalanannya terhambat banjir di wilayah Sayung.
"Meskipun tidak tinggal, namun untuk rombongan pemudik sepeda motor cukup repot," imbuhnya.
Kapolsek Sayung AKP Suprapto mengatakan pihaknya langsung menurunkan petugas untuk mengurai kemacetan akibat banjir. Pemudik langsung diarahkan ke jalur alternatif.
"Kami langsung lakukan rekayasa lalulintas dan mengurai kemacetan agar jalur tetap mengalir hingga exit tol," ujar Suprapto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)