Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana.

Disdik Kabupaten Tangerang Larang Sekolah Merekrut Guru Honorer di 2023

Hendrik Simorangkir • 04 Mei 2023 15:32
Tangerang: Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah di wilayahnya tidak merekrut guru honorer selama 2023. Semua guru honorer yang telah direkrut sebelumnya bisa melanjutkan proses verifikasinya. 
 
"Kita ingin guru honorer yang sudah ada ini bisa semuanya kita naikan lagi dan terverifikasi agar bisa mendapatkan sertifikat di tahun berikutnya. Dan angkanya bisa tepat jika tahun ini tidak ada penambahan lagi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, Kamis, 4 Mei 2023.
 
Dadan mengimbau agar seluruh kepala sekolah juga melakukan kewajibannya dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah yang sudah diberi teguran sampai tiga kali akan ada sanksi yang diberikan oleh dinas pendidikan.

"Setiap ada kepala sekolah yang tidak tertib kita beri surat teguran 1,2, dan 3. Jika masih tidak tertib maka sanksi kita akan laksanakan karena dampaknya dapat menghambat seluruh pelaksanaan kegiatan," kata dia.
 
Selain itu, Dadan menuturkan pihaknya bakal merehabilitasi 110 ruang kelas dari beberapa sekolah yang ada di wilayah tersebut. Dari jumlah tersebut, ruang sekolah untuk SD yang akan diperbaiki sebanyak 79 kelas, SMP ada 23 kelas, dan Paud terdapat 8 kelas.
 
Baca: Hore! 544.292 Guru Honorer Lolos Seleksi ASN PPPK

"Untuk tahun ini akan ada penambahan ruang kelas. Tambahan ruang kelas ini sebanyak 93 ruang, pada 2022 Pemkab Tangerang berhasil melebihi target pembangunan sebanyak 568 dari 458 ruang kelas. Untuk 2023 penambahan sebanyak 93 ruang kelas meliputi 65 ruangan untuk SD, 23 ruangan untuk SMP dan 5 ruangan untuk Paud," jelasnya.
 
Dadan menambahkan saat ini pihaknya tengah menyusun rancangan peraturan bupati untuk pengelolaan keuangan sekolah secara non tunai agar tidak terjadi permasalahan yang berkepanjangan, seperti salah pencatatan dan hilang dokumentasi yang akhirnya memperlambat sistem. 
 
"Serta kami sedang melaksanakan pelaksanaan sekolah hybrid sebagai bagian dari pelaksanaan program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)," ungkapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan