medcom.id, Sidoarjo: Mendekati bulan puasa Ramadan ini para pedagang daging di Pasar Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pembeli.
Sepinya pembeli kemungkinan dipengaruhi oleh waktu yang bersamaan para orang tua mendaftar sekolah anaknya pada tahun ajaran baru.
Mendekati bulan puasa ini harga daging di pasar baru Porong Sidoarjo sebenarnya masih relatif normal karena belum ada kenaikan. Harga daging sapi kualitas bagus masih dijual Rp90 ribu per kilogram sementara kualitas biasa masih Rp88 ribu.
Namun meski belum ada kenaikan harga, pedagang mengeluhkan sepinya pembeli. Pedagang mengaku omzet penjualan mereka turun rata-rata 20 hingga 30%.
Menurut para pedagang, hanya para langganan saja yang masih tetap membeli daging karena memang untuk keperluan usahanya. Para pelanggan ini biasanya pedagang atau pemilik warung yang memang membutuhkan daging untuk dagangan di warungnya.
Sementara untuk pembeli yang bukan pelanggan, hanya satu dua saja yang terlihat membeli daging setiap harinya. Turunnya jumlah pembeli daging ini, kemungkinan karena bersamaan dengan tahun ajaran sekolah baru.
Karena pada tahun ajaran baru banyak orang tua mengeluarkan uang untuk mendaftarkan anaknya di sekolah baru ataupun keperluan membeli seragam dan buku baru.
Walaupun saat ini harga daging masih normal, seperti tahun sebelumnya harganya akan naik saat sepekan menjelang bulan Ramadan. Mereka berharap agar kenaikan daging nanti tidak terlalu tinggi.
"Kalau kenaikannya terlalu tinggi kami khawatir jumlah pembeli akan sepi," kata Romlah, salah satu pedagang, Senin (9/6). (Heri S)
medcom.id, Sidoarjo: Mendekati bulan puasa Ramadan ini para pedagang daging di Pasar Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pembeli.
Sepinya pembeli kemungkinan dipengaruhi oleh waktu yang bersamaan para orang tua mendaftar sekolah anaknya pada tahun ajaran baru.
Mendekati bulan puasa ini harga daging di pasar baru Porong Sidoarjo sebenarnya masih relatif normal karena belum ada kenaikan. Harga daging sapi kualitas bagus masih dijual Rp90 ribu per kilogram sementara kualitas biasa masih Rp88 ribu.
Namun meski belum ada kenaikan harga, pedagang mengeluhkan sepinya pembeli. Pedagang mengaku omzet penjualan mereka turun rata-rata 20 hingga 30%.
Menurut para pedagang, hanya para langganan saja yang masih tetap membeli daging karena memang untuk keperluan usahanya. Para pelanggan ini biasanya pedagang atau pemilik warung yang memang membutuhkan daging untuk dagangan di warungnya.
Sementara untuk pembeli yang bukan pelanggan, hanya satu dua saja yang terlihat membeli daging setiap harinya. Turunnya jumlah pembeli daging ini, kemungkinan karena bersamaan dengan tahun ajaran sekolah baru.
Karena pada tahun ajaran baru banyak orang tua mengeluarkan uang untuk mendaftarkan anaknya di sekolah baru ataupun keperluan membeli seragam dan buku baru.
Walaupun saat ini harga daging masih normal, seperti tahun sebelumnya harganya akan naik saat sepekan menjelang bulan Ramadan. Mereka berharap agar kenaikan daging nanti tidak terlalu tinggi.
"Kalau kenaikannya terlalu tinggi kami khawatir jumlah pembeli akan sepi," kata Romlah, salah satu pedagang, Senin (9/6). (Heri S)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)