medcom.id, Surabaya: Warga Surabaya yang tergabung dalam Front Pekerja Lokalisasi (FPL) di Dolly dan Jarak menggelar aksi penolakan rencana penutupan lokalisasi oleh Pemkot Surabaya.
Bersama dengan pekerja seks komersial (PKL) dan muncikari, massa FPL melakukan penolakan dengan membakar ban memblokade akses jalan menuju lokalisasi tersebut. Dalam aksi itu, warga dan beberapa muncikari serta pekerja seks turut membakar surat undangan yang dilayangkan Pemkot Surabaya. Surat tersebut adalah undangan untuk menghadiri deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak pada Rabu (18/6/2014).
Aksi blokade jalan dilakukan di tujuh ruas jalan masuk menuju area lokalisasi Dolly dan Jarak. Menurut rencana, aksi tersebut akan terus dilakukan warga hingga Pemkot Surabaya mengurungkan niat menutup lokalisasi yang disebut pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara itu.
Salah satu perwakilan FPL bernama Saputra atau akrab disapa Pokemon mengatakan, "Ini sebagai bentuk penolakan sampai deklarasi batal." Pokemon juga menyatakan warga Dolly dan Jarak yang tersebar di 5 RW di Kelurahan Putat Jaya tegas menolak upaya penutupan dan tidak menerima kompensasi Pemkot Surabaya. (RIFAI PAMONE)
medcom.id, Surabaya: Warga Surabaya yang tergabung dalam Front Pekerja Lokalisasi (FPL) di Dolly dan Jarak menggelar aksi penolakan rencana penutupan lokalisasi oleh Pemkot Surabaya.
Bersama dengan pekerja seks komersial (PKL) dan muncikari, massa FPL melakukan penolakan dengan membakar ban memblokade akses jalan menuju lokalisasi tersebut. Dalam aksi itu, warga dan beberapa muncikari serta pekerja seks turut membakar surat undangan yang dilayangkan Pemkot Surabaya. Surat tersebut adalah undangan untuk menghadiri deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak pada Rabu (18/6/2014).
Aksi blokade jalan dilakukan di tujuh ruas jalan masuk menuju area lokalisasi Dolly dan Jarak. Menurut rencana, aksi tersebut akan terus dilakukan warga hingga Pemkot Surabaya mengurungkan niat menutup lokalisasi yang disebut pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara itu.
Salah satu perwakilan FPL bernama Saputra atau akrab disapa Pokemon mengatakan, "Ini sebagai bentuk penolakan sampai deklarasi batal." Pokemon juga menyatakan warga Dolly dan Jarak yang tersebar di 5 RW di Kelurahan Putat Jaya tegas menolak upaya penutupan dan tidak menerima kompensasi Pemkot Surabaya. (RIFAI PAMONE)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)