Semarang: Bencana banjir melanda beberapa daerah pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang, dan Demak sudah surut. Namun ancaman bencana hidrometeorologi masih tinggi karena cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Rabu, 11 Januari 2023.
Bencana banjir di beberapa daerah pantura Jawa Tengah yakni Pekalongan, Semarang, dan Demak sudah surut, ribuan pengungsi juga telah pulang ke rumah masing-masing dan menyisakan beberapa ratus jiwa yang masih bertahan karena daerahnya masih terendam.
Banjir di Kabupaten Demak hanya menyisakan 30 desa di enam kecamatan dari sebelumnya 115 desa di 14 kecamatan, demikian juga ketinggian air sebelum hingga 0,3-1,5 meter turun menjadi 0,2-0,8 meter.
"Jumlah pengungsi hanya tersisa 105 jiwa yang masih bertahan," ujar Kepala BPBD Demak Muhammad Agus Nugroho Luhur Pambudi, Senin, 9 Januari 2023.
Di Kota Semarang banjir juga sudah surut, baik di jalur pantura Kaligawe-Genuk maupun banjir bandang di Meteseh, Kecamatan Tembalang. Banjir menyisakan kerusakan infrastruktur cukup parah dari mulai jalan raya hingga tanggul yang jebol di beberapa titik.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan perbaikan darurat kerusakan tanggul baik di Pantai Marina Tambaklorok maupun Tembalang sedang dikerjakan. Diharapkan segera selesai agar tidak menimbulkan banjir baru.
"Kita terus keringkan wilayah yang masih tergenang dengan mengerahkan pompa," tambahnya.
Demikian juga di Pekalongan, banjir mulai surut dan menyisakan beberapa wilayah yang terendam terutama di Kecamatan Pekalongan Barat, sehingga jumlah pengungsi sebelumnya hampir mencapai 2.000 orang kini hanya tersisa beberapa ratus jiwa saja.
"Dapur umum tetap dipertahankan di wilayah yang masih terendam, karena masih ada ratusan pengungsi yang masih bertahan karena rumahnya belum dapat ditempati," ujar Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga Rabu, 11 Januari 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, indeks ENSO di wilayah Nino 3.4 mendukung peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Suhu muka laut relatif hangat dengan nilai anomali berkisar antara +0.5 s/d +2.5°C wilayah Laut Jawa, lanjut Sutikno, dapat meningkatkan potensi penguapan serta kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Beberapa daerah berpotensi cuaca ekstrem pada kurun tersebut, ungkap Sutikno, yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kabupaten Magelang, Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Batang,
Kabupaten/Kota Pekalongan, Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Blora, Pati, Kudus, Grobogan, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan sekitarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Semarang: Bencana banjir melanda beberapa daerah pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang, dan Demak sudah surut. Namun
ancaman bencana hidrometeorologi masih tinggi karena cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Rabu, 11 Januari 2023.
Bencana banjir di beberapa daerah pantura Jawa Tengah yakni Pekalongan, Semarang, dan Demak sudah surut, ribuan pengungsi juga telah pulang ke rumah masing-masing dan menyisakan beberapa ratus jiwa yang masih bertahan karena daerahnya masih terendam.
Banjir di Kabupaten Demak hanya menyisakan 30 desa di enam kecamatan dari sebelumnya 115 desa di 14 kecamatan, demikian juga ketinggian air sebelum hingga 0,3-1,5 meter turun menjadi 0,2-0,8 meter.
"Jumlah pengungsi
hanya tersisa 105 jiwa yang masih bertahan," ujar Kepala BPBD Demak Muhammad Agus Nugroho Luhur Pambudi, Senin, 9 Januari 2023.
Di Kota Semarang banjir juga sudah surut, baik di jalur pantura Kaligawe-Genuk maupun banjir bandang di Meteseh, Kecamatan Tembalang. Banjir menyisakan kerusakan infrastruktur cukup parah dari mulai jalan raya hingga tanggul yang jebol di beberapa titik.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan perbaikan darurat kerusakan tanggul baik di Pantai Marina Tambaklorok maupun Tembalang sedang dikerjakan. Diharapkan segera selesai agar tidak menimbulkan banjir baru.
"Kita terus keringkan wilayah yang masih tergenang dengan mengerahkan pompa," tambahnya.
Demikian juga di Pekalongan, banjir mulai surut dan menyisakan beberapa wilayah yang terendam terutama di
Kecamatan Pekalongan Barat, sehingga jumlah pengungsi sebelumnya hampir mencapai 2.000 orang kini hanya tersisa beberapa ratus jiwa saja.
"Dapur umum tetap dipertahankan di wilayah yang masih terendam, karena masih ada ratusan pengungsi yang masih bertahan karena rumahnya belum dapat ditempati," ujar Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga Rabu, 11 Januari 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, indeks ENSO di wilayah Nino 3.4 mendukung peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Suhu muka laut relatif hangat dengan nilai anomali berkisar antara +0.5 s/d +2.5°C wilayah Laut Jawa, lanjut Sutikno, dapat meningkatkan potensi penguapan serta kelembaban udara yang relatif
cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Beberapa daerah berpotensi cuaca ekstrem pada kurun tersebut, ungkap Sutikno, yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kabupaten Magelang, Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Batang,
Kabupaten/Kota Pekalongan, Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Blora, Pati, Kudus, Grobogan, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan sekitarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)