Bogor: Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, segera menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk membangun turap di 37 lokasi bencana longsor dan banjir lintasan di daerahnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai meninjau beberapa lokasi bencana mengatakan pemerintah memperhatikan keperluan warga dan perbaikan lokasi bencana.
"Jadi, saya koordinasikan agar pengerjaan turap segera dilakukan karena kalau tidak, dapat mengancam keselamatan warga," katanya, 30 Agustus 2022.
Bima menyampaikan bahwa dari hasil peninjauan ke beberapa lokasi bencana, telah dilakukan tahapan penanganan bencana di antaranya berupa evakuasi warga dari sekitar lokasi ke tempat yang aman dan menyiapkan kebutuhan warga terdampak.
"Kebutuhan warga berupa baju, kasur, buku-buku anak sekolah yang basah atau rusak akibat banjir lintasan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Bogor," ucapnya.
Ia menginstruksikan dinas terkait agar pembangunan turap sebagai langkah jangka menengah bisa cepat dilakukan.
Menurut data BPBD Kota Bogor terdapat 18 titik lokasi longsor, 12 titik banjir, dua tembok roboh, dua pohon tumbang, dan tiga bangunan ambruk.
"Seperti tadi saya cek, ternyata banyak yang tidak bisa ganti baju, kemudian kasurnya rusak. Saya koordinasikan dengan Dinas Sosial dan BPBD untuk mengondisikan itu," kata Bima.
Di sisi lain, Bima Arya mengimbau semua pihak untuk siaga bencana mengingat prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Bogor, khususnya Kota Bogor tidak menentu.
"Cuaca tidak menentu, tapi kita antisipasi saja. Kita meminta semua warga bersiaga ketika hujannya terindikasi berat sebaiknya tidak berada di titik rawan," jelasnya.
Bogor: Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, segera menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk membangun
turap di 37 lokasi bencana longsor dan banjir lintasan di daerahnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai meninjau beberapa lokasi bencana mengatakan pemerintah memperhatikan keperluan warga dan perbaikan lokasi bencana.
"Jadi, saya koordinasikan agar pengerjaan turap segera dilakukan karena kalau tidak, dapat mengancam keselamatan warga," katanya, 30 Agustus 2022.
Bima menyampaikan bahwa dari hasil peninjauan ke beberapa lokasi bencana, telah dilakukan tahapan penanganan bencana di antaranya
berupa evakuasi warga dari sekitar lokasi ke tempat yang aman dan menyiapkan kebutuhan warga terdampak.
"Kebutuhan warga berupa baju, kasur, buku-buku anak sekolah yang basah atau rusak akibat banjir lintasan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Bogor," ucapnya.
Ia menginstruksikan dinas terkait agar pembangunan turap sebagai langkah jangka menengah bisa cepat dilakukan.
Menurut data BPBD Kota Bogor terdapat 18 titik lokasi longsor, 12 titik banjir, dua tembok roboh, dua pohon tumbang, dan tiga bangunan ambruk.
"Seperti tadi saya cek, ternyata banyak yang tidak bisa ganti baju, kemudian kasurnya rusak. Saya koordinasikan dengan
Dinas Sosial dan BPBD untuk mengondisikan itu," kata Bima.
Di sisi lain, Bima Arya mengimbau semua pihak untuk siaga bencana mengingat prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Bogor, khususnya Kota Bogor tidak menentu.
"Cuaca tidak menentu, tapi kita antisipasi saja. Kita meminta semua warga bersiaga ketika hujannya terindikasi berat sebaiknya tidak berada di titik rawan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)