Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp27 miliar untuk memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Anggaran tersebut berasal dari dana bagi hasil dengan pemerintah pusat yang akan disebar ke-27 kabupaten/kota se-Jabar.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan bantuan tersebut akan diberikan kepada sektor yang paling terdampak kenaikan harga BBM subsidi.
"Setelah kenaikan BBM, yang pertama selain mengawal bBLT (bantuan langsung tunai) dari pemerintah pusat, ada kewajiban dua persen dari dana bagi hasil itu dijadikan dana bansos untuk kota/kabupaten. Jawa Barat menyediakan Rp27 miliar yang dijadikan subsidi kepada pihak-pihak yang paling terdampak kenaikan BBM khususnya nelayan, petani, UMKM. Kira-kira begitu," kata Emil usai meninjau harga di Pasar Baltos, Kota Bandung, Senin, 12 September 2022.
Bantuan tersebut diharapkan Emil bisa membantu masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas. Terlebih Jabar juga kini terus berupaya untuk memperbaikan ekonomi di tengah pandemi covid-19.
Emil menuturkan penyaluran bantuan tersebut dipastikan tepat sesuai sasaran. Pasalnya Jabar telah memiliki pengalaman saat mendistribusikan bantuan pada awal pandemi covid-19 sehingga diyakini tepat sasaran kepada keluarga penerima.
"Kita sudah punya sistem, data kita data kita sudah kita bersihkan 23 kali waktu jaman covid. Jadi covid ini memberikan hikmah data kita Insya Allah akurat," jelasnya.
Selain itu, diakui Emil, Jabar telah memiliki tim untuk melakukan pengawasan penyaluran bantuan tersebut agar tepat sasaran. Masyarakat pun bisa melaporkan jika ada kejanggalan dalam proses penyaluran bantuan.
"Pengawasan juga kita ada tim, pelaporan aplikasi kalau ada kesalahan juga melalui sapa warga sudah kita siapkan. Insya Allah mantap," ujarnya.
Bandung: Pemerintah Provinsi
Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp27 miliar untuk memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (
BBM) bersubsidi. Anggaran tersebut berasal dari dana bagi hasil dengan pemerintah pusat yang akan disebar ke-27 kabupaten/kota se-Jabar.
Gubernur Jabar,
Ridwan Kamil, mengatakan bantuan tersebut akan diberikan kepada sektor yang paling terdampak kenaikan harga BBM subsidi.
"Setelah kenaikan BBM, yang pertama selain mengawal bBLT (bantuan langsung tunai) dari pemerintah pusat, ada kewajiban dua persen dari dana bagi hasil itu dijadikan dana bansos untuk kota/kabupaten. Jawa Barat menyediakan Rp27 miliar yang dijadikan subsidi kepada pihak-pihak yang paling terdampak kenaikan BBM khususnya nelayan, petani, UMKM. Kira-kira begitu," kata Emil usai meninjau harga di Pasar Baltos, Kota Bandung, Senin, 12 September 2022.
Bantuan tersebut diharapkan Emil bisa membantu masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas. Terlebih Jabar juga kini terus berupaya untuk memperbaikan ekonomi di tengah pandemi covid-19.
Emil menuturkan penyaluran bantuan tersebut dipastikan tepat sesuai sasaran. Pasalnya Jabar telah memiliki pengalaman saat mendistribusikan bantuan pada awal pandemi covid-19 sehingga diyakini tepat sasaran kepada keluarga penerima.
"Kita sudah punya sistem, data kita data kita sudah kita bersihkan 23 kali waktu jaman covid. Jadi covid ini memberikan hikmah data kita Insya Allah akurat," jelasnya.
Selain itu, diakui Emil, Jabar telah memiliki tim untuk melakukan pengawasan penyaluran bantuan tersebut agar tepat sasaran. Masyarakat pun bisa melaporkan jika ada kejanggalan dalam proses penyaluran bantuan.
"Pengawasan juga kita ada tim, pelaporan aplikasi kalau ada kesalahan juga melalui sapa warga sudah kita siapkan. Insya Allah mantap," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)