Garut: Intensitas hujan tinggi sejak beberapa hari menyebabkan tebing setinggi 8 meter longsor menimbun areal persawahan hingga mengancam puluhan rumah warga di Kampung Solokaso, Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa tetapi petani mengalami kerugian.
Kepala Desa (Kades) Panyindangan, Indra, mengatakan, hujan deras yang disertai petir yang terjadi di wilayahnya sejak beberapa hari menyebabkan sebuah tebing setinggi 8 meter longsor. Longsoran mengancam puluhan rumah. Kejadian tersebut, membuat warga di lokasi langsung berupaya menyelamatkan diri dan mereka menjauh dari lokasi tersebut.
"Ada tiga petak sawah milik warga berada di atas tebing yang longsor dan material longsor membuat sawah ikut terbawa mengancam permukiman. Namun, longsor di kawasan itu juga dipengaruhi gerusan aliran sungai hingga menyebankan puluhan Kepala Keluarga (KK) di lokasi tersebut terancam," katanya, Sabtu, 10 September 2022.
Ia mengatakan, bencana longsor yang terjadi di Kampung Solokaso akan berdampak luas. Ia mengimbau masyarakat berada di kawasan tersebut untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Lokasi warga yang selama ini tinggal lokasinya di pegunungan dan berdekatan dengan tebing dan jurang.
"Curah hujan dalam beberapa hari ini cukup tinggi, masyarakat harus siaga jangan lengah menghadapi ancaman bencana alam. Kalau hujan turun kembali dalam waktu 1 jam, lebih baik tinggalkan rumah karena keselamatan jiwa paling utama dan kepada warga yang lain yang sudah mendirikan rumah berada di lokasi agar mengosongkan jika terjadi ada ancaman longsor," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, bencana longsor maupun banjir yang telah terjadi di wilayahnya harus selalu waspada terutama luapan sungai dan beberapa tebing mudah longsor di Garut Selatan. Namun, dengan banyak lokasi kejadian agar masyarakat tetap siaga karena intensitas hujan tinggi masih terjadi di setiap daerah di Jawa Barat.
"Bencana longsor, banjir bandang, pergerakan tanah dan lainnya masih akan terjadi tapi bagi warga harus selalu siaga dan waspada paling utama. Karena, beberapa kejadian terutama banjir bandang yang melanda Garut selama ini menyebabkan banyak kerugian sangat besar seperti jembatan roboh, rumah terbawa arus sungai dan areal persawahan juga rusak," paparnya.
Garut: Intensitas hujan tinggi sejak beberapa hari menyebabkan tebing setinggi 8 meter
longsor menimbun areal persawahan hingga mengancam puluhan rumah warga di Kampung Solokaso, Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa tetapi petani mengalami kerugian.
Kepala Desa (Kades) Panyindangan, Indra, mengatakan,
hujan deras yang disertai petir yang terjadi di wilayahnya sejak beberapa hari menyebabkan sebuah tebing setinggi 8 meter longsor. Longsoran mengancam puluhan rumah. Kejadian tersebut, membuat warga di lokasi langsung berupaya menyelamatkan diri dan mereka menjauh dari lokasi tersebut.
"Ada tiga petak sawah milik warga berada di atas
tebing yang longsor dan material longsor membuat sawah ikut terbawa mengancam permukiman. Namun, longsor di kawasan itu juga dipengaruhi gerusan aliran sungai hingga menyebankan puluhan Kepala Keluarga (KK) di lokasi tersebut terancam," katanya, Sabtu, 10 September 2022.
Ia mengatakan, bencana longsor yang terjadi di Kampung Solokaso akan berdampak luas. Ia mengimbau masyarakat berada di kawasan tersebut untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Lokasi warga yang selama ini tinggal lokasinya di pegunungan dan berdekatan dengan tebing dan jurang.
"Curah hujan dalam beberapa hari ini cukup tinggi, masyarakat harus siaga jangan lengah menghadapi ancaman bencana alam. Kalau hujan turun kembali dalam waktu 1 jam, lebih baik tinggalkan rumah karena keselamatan jiwa paling utama dan kepada warga yang lain yang sudah mendirikan rumah berada di lokasi agar mengosongkan jika terjadi ada ancaman longsor," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, bencana longsor maupun banjir yang telah terjadi di wilayahnya harus selalu waspada terutama luapan sungai dan beberapa tebing mudah longsor di Garut Selatan. Namun, dengan banyak lokasi kejadian agar masyarakat tetap siaga karena intensitas hujan tinggi masih terjadi di setiap daerah di Jawa Barat.
"Bencana longsor, banjir bandang, pergerakan tanah dan lainnya masih akan terjadi tapi bagi warga harus selalu siaga dan waspada paling utama. Karena, beberapa kejadian terutama banjir bandang yang melanda Garut selama ini menyebabkan banyak kerugian sangat besar seperti jembatan roboh, rumah terbawa arus sungai dan areal persawahan juga rusak," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)