Lombok: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen harus memperhatikan lingkungan. Ini penting supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Kami mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani itu dengan catatan, jangan merusak lingkungan seperti harapan pemerhati lingkungan," kata Ketua DPRD Lombok Tengah, M Tauhid di Praya, Selasa, 27 Desember 2022.
Ia mengatakan pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani telah direncanakan sejak dulu. Pihaknya berharap pembangunan tersebut cepat diselesaikan dan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Ini rencana sebelum Bupati Lombok Tengah saat ini semoga bisa terwujud," katanya.
Dengan adanya kereta gantung, Rinjani menjadi Kabupaten Lombok Tengah sebagai tempat destinasi wisata lengkap, karena di selatan ada Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan di utara ada kereta gantung, air terjun dan Sirkuit Motor Cross.
"Pembangunan antara selatan dan utara akan menjadi seimbang dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Tauhid.
Ia juga menekankan kepada Investor supaya melengkapi semua izin atau syarat dalam pembangunan kereta gantung Rinjani, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, pihak investor diharapkan dapat melibatkan masyarakat setempat dalam pembangunan kereta gantung maupun ketika telah mulai difungsikan. Pemerintah daerah harus intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak terjadi miskomunikasi dalam pembangunan kereta gantung tersebut.
"Semua izin maupun Amdal harus dilengkapi dulu baru melakukan pembangunan dan masyarakat setempat harus menjadi prioritas agar bisa memberikan dampak positif," ucap Tauhid.
Sementara itu, total luas lahan yang digunakan untuk kereta gantung tersebut mencapai 500 hektare dengan panjang jalur kereta mencapai 10 kilometer yang nantinya juga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.
Pembangunan fasilitas wisata ini menelan anggaran Rp2,2 triliun. Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Lombok: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan pembangunan kereta gantung menuju
Gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen harus memperhatikan lingkungan. Ini penting supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Kami mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani itu dengan catatan, jangan merusak lingkungan seperti harapan pemerhati lingkungan," kata Ketua DPRD Lombok Tengah, M Tauhid di Praya, Selasa, 27 Desember 2022.
Ia mengatakan pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani telah direncanakan sejak dulu. Pihaknya berharap pembangunan tersebut cepat diselesaikan dan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Ini rencana sebelum Bupati Lombok Tengah saat ini semoga bisa terwujud," katanya.
Dengan adanya kereta gantung, Rinjani menjadi Kabupaten Lombok Tengah sebagai tempat destinasi wisata lengkap, karena di selatan ada Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan di utara ada kereta gantung, air terjun dan Sirkuit Motor Cross.
"Pembangunan antara selatan dan utara akan menjadi seimbang dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Tauhid.
Ia juga menekankan kepada Investor supaya melengkapi semua izin atau syarat dalam pembangunan kereta gantung Rinjani, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, pihak investor diharapkan dapat melibatkan masyarakat setempat dalam pembangunan kereta gantung maupun ketika telah mulai difungsikan. Pemerintah daerah harus intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak terjadi miskomunikasi dalam pembangunan kereta gantung tersebut.
"Semua izin maupun Amdal harus dilengkapi dulu baru melakukan pembangunan dan masyarakat setempat harus menjadi prioritas agar bisa memberikan dampak positif," ucap Tauhid.
Sementara itu, total luas lahan yang digunakan untuk kereta gantung tersebut mencapai 500 hektare dengan panjang jalur kereta mencapai 10 kilometer yang nantinya juga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.
Pembangunan fasilitas wisata ini menelan anggaran Rp2,2 triliun. Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)