Jember: Diduga jadi korban penganiayaan oleh temanya, siswa kelas X SMKN 2 Jember, Jawa Timur, meninggal dunia. Kabar tersebut pun viral di grup perpesanan WhatsApp.
Peristiwa ini diakui oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember Mahrus Syamsul.
Dia mengatakan korban memang ditendang oleh temannya sendiri di sekolah pada Selasa, 23 Agustus 2022. Akibat kejadian itu, korban meninggal saat berada di Rumah Sakit dr Soebandi Jember.
"Jadi korban ini sudah dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong," kata Mahrus.
Mahrus juga menjelaskan bahwa korban dan pelaku sama-sama kelas X. Penganiayaan itu terjadi pukul 12.00 WIB di lingkungan sekolah.
Saat itu korban sedang cekcok dengan pelaku, kemudian korban tidak mau meladeni dan hendak masuk kelas. Namun korban ditendang dari belakang.
“Anaknya kecil. Anaknya atau korban orang baik di sekolah,” tambah dia.
Setelah kejadian itu, pihak sekolah langsung mencari pelaku. Namun pelaku juga sempat kabur.
"Namun pelaku berhasil ditemukan dan sekarang sudah diamankan oleh polisi," ujarnya.
Mahrus belum mengetahui secara pasti motif yang menyebabkan penganiayaan itu. Namun dia hanya menyebut dugaannya masalah pribadi.
Jember: Diduga jadi korban penganiayaan oleh temanya, siswa kelas X SMKN 2 Jember, Jawa Timur, meninggal dunia.
Kabar tersebut pun viral di grup perpesanan WhatsApp.
Peristiwa ini diakui oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember Mahrus Syamsul.
Dia mengatakan korban memang ditendang oleh temannya sendiri di sekolah pada Selasa, 23 Agustus 2022. Akibat kejadian itu, korban meninggal saat berada di Rumah Sakit dr Soebandi Jember.
"Jadi korban ini sudah
dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong," kata Mahrus.
Mahrus juga menjelaskan bahwa korban dan pelaku sama-sama kelas X. Penganiayaan itu terjadi pukul 12.00 WIB di lingkungan sekolah.
Saat itu korban sedang cekcok dengan pelaku, kemudian korban tidak mau meladeni dan hendak masuk kelas. Namun korban ditendang dari belakang.
“Anaknya kecil.
Anaknya atau korban orang baik di sekolah,” tambah dia.
Setelah kejadian itu, pihak sekolah langsung mencari pelaku. Namun pelaku juga sempat kabur.
"Namun pelaku berhasil ditemukan dan sekarang sudah diamankan oleh polisi," ujarnya.
Mahrus belum mengetahui secara pasti motif yang menyebabkan penganiayaan itu. Namun dia hanya menyebut dugaannya masalah pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)