Tangerang: Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul El Qolam buka suara terkait kasus tewasnya seorang santri usai berkelahi dengan temannya. Pengurus Ponpes mengaku kasus tersebut murni perselisihan.
"Ini murni perselisihan, sebenarnya salah paham. Jadi antar dua anak. Ini antar satu angkatan kelas 1 SMA," ujar salah satu guru Ponpes Daarul El Qolam, Ahmad Idrus, Senin, 8 Agustus 2022.
Idrus menuturkan, berdasarkan rekam jejak dan informasi dari teman-temannya, kedua santri tersebut tidak memiliki masalah. Bahkan, kata Idrus, tidak ada pemicu dendam pribadi hingga membuat salah satunya tewas.
"Enggak ada masalah, enggak ada perselisihan santri itu. Sebelumnya info yang saya dapatkan, hanya itu murni kejadian pada saat itu. Spontanitas," katanya.
Menurut Idrus, kejadian tewasnya seorang santri akibat perkelahian pertama kali sejak ponpes tersebut berdiri. Setelah kejadian ini, lanjutnya, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap seluruh aktivitas di ponpes.
"Seumur pesantren ini ada, baru pertama kali kejadian ini. Kita semaksimal mungkin untuk memperketat pengawasan di asmara, di kelas, atau di semua fasilitas," katanya.
Pasca kasus tersebut, Idrus menjelaskan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di Ponpes Daarul El Qolam tetap berjalan tidak ada gangguan.
"Kegiatan KBM tetap berjalan, mengajar pun tetap berjalan. Keseharian anak-anak seperti main bola, joging dan sebagainya masih berjalan," jelasnya.
Tangerang: Pihak
Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul El Qolam buka suara terkait kasus tewasnya seorang santri usai berkelahi dengan temannya. Pengurus Ponpes mengaku kasus tersebut murni perselisihan.
"Ini murni perselisihan, sebenarnya salah paham. Jadi antar dua anak. Ini antar satu angkatan kelas 1 SMA," ujar salah satu guru
Ponpes Daarul El Qolam, Ahmad Idrus, Senin, 8 Agustus 2022.
Idrus menuturkan, berdasarkan rekam jejak dan informasi dari teman-temannya, kedua santri tersebut tidak memiliki masalah. Bahkan, kata Idrus, tidak ada pemicu dendam pribadi hingga membuat salah satunya tewas.
"Enggak ada masalah, enggak ada
perselisihan santri itu. Sebelumnya info yang saya dapatkan, hanya itu murni kejadian pada saat itu. Spontanitas," katanya.
Menurut Idrus, kejadian tewasnya seorang santri akibat perkelahian pertama kali sejak ponpes tersebut berdiri. Setelah kejadian ini, lanjutnya, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap seluruh aktivitas di ponpes.
"Seumur pesantren ini ada, baru pertama kali kejadian ini. Kita semaksimal mungkin untuk memperketat pengawasan di asmara, di kelas, atau di semua fasilitas," katanya.
Pasca kasus tersebut, Idrus menjelaskan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di Ponpes Daarul El Qolam tetap berjalan tidak ada gangguan.
"Kegiatan KBM tetap berjalan, mengajar pun tetap berjalan. Keseharian anak-anak seperti main bola, joging dan sebagainya masih berjalan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)