Situasi upacara penghormatan terakhir terhadap jenazah Guru Besar FKKMK UGM, Samekto Wibowo di Balairung UGM. Dokumentasi/ Humas UGM.
Situasi upacara penghormatan terakhir terhadap jenazah Guru Besar FKKMK UGM, Samekto Wibowo di Balairung UGM. Dokumentasi/ Humas UGM.

Guru Besar UGM yang Terseret Ombak Dapat Penghormatan Terakhir

Ahmad Mustaqim • 25 September 2022 17:50
Yogyakarta: Jajaran civitas akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan penghormatan terakhir untuk jenazah guru besar Samekto Wibowo di Balairung. Jajaran Majelis Wali Amanat, senat akademik, para guru besar, hingga jajaran pimpinan di UGM menghadiri penghormati terakhir almarhum Samekto yang tewas terseret arus.
 
Rektor UGM, Ova Emilia, memimpin upacara pemberian penghormatan kepada guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) tersebut.
 
"UGM sangat berduka karena kehilangan salah satu insan terbaiknya. Atas nama keluarga besar Universitas Gadjah Mada, saya menghaturkan ungkapan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Prof. Samekto Wibowo," kata Ova di lokasi, Minggu, 25 September 2022.
 
Baca: Kronologi Guru Besar UGM Meninggal Terseret Ombak di Pantai Gunung Kidul, Sempat Diingatkan Petugas

Ova mengatakan selama mengabdi di UGM, almarhum Samekto Wibowo dikenal sebagai sosok yang ramah, sabar, disiplin, serta memberikan kesempatan maju dan berkembang kepada para sejawat yang lebih muda. Tak hanya rekan sejawat, bahkan juga menyemangati mahasiswanya.

"Hal tersebut yang menjadi cerminan karakter pribadi beliau selama menjalankan tugas di UGM. Almarhum merupakan sosok panutan serta memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk perkembangan keilmuan dan serta kemajuan fakultas," jelasnya.
 
Ova mengungkapkan Samekto pernah menjabat sebagai Kepala Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf periode 2001-2009. Selama menjabat, almarhum Samekto melakukan berbagai program dan terobosan sehingga berhasil mencapai beberapa kemajuan.
 
Selain itu almarhum juga berjasa dalam pengembangan layanan pasien dengan gangguan tidur pada tahun 2009.
 
Samekto Wibowo merupakan seorang dokter spesialis syaraf dan Guru Besar di Fakultas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM terhitung Oktober 2001.
 
Ova mengatakan Samekto menyampaikan pidato pengukuhan guru besar pada 13 Oktober 2001 dengan judul Neuropati Diabetika dan Impotensia. Dalam pidato tersebut Samekto menyampaikan bahwa neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa dan dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh mana pun, neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki.
 
"Kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan saraf di seluruh tubuh mengalami kerusakan dalam jangka panjang," ungkap Ova menjelaskan inti pidato pengukuhan guru besar Samekto Wibowo.
 
Sebelum disemayamkan di Balairung UGM, jenazah disemayamkan di rumah duka Sapen GK1/621, daerah UIN Sunan Kalijaga atau sebelah barat SD Muhammadiyah Sapen. Sementara pemakaman dilakukan di Pemakaman keluarga di Pondok Muharrikun Najah Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.
 
Sebelumnya Samekto menjadi korban kecelakaan laut di Pantai Pulang sawal Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu, 24 September 2022.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan