Sampang: ASN sekaligus guru SD berinisial S ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di Sampang. Dia diduga anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Pulau Madura.
Kapolres Sampang AKBP Arman mengatakan, pengintaian terhadap aktivitas S sebagai terduga teroris telah dilakukan lebih dari satu tahun.
"Sebab, beredar informasi yang menyebut S menjabat bendahara JI sejak 2020 lalu," katanya, Senin, 17 Oktober 2022.
Dia mengatakan, penangkapan terhadap S merupakan hasil pengembangan dari proses penangkapan terduga teroris berinisial MA di Kabupaten Sumenep beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, pihaknya tidak mengetahui secara pasti sudah berapa lama S menetap di Sampang. Dia mengaku hanya menerima informasi S mengontrak rumah di Jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, Sampang, sejak dua tahun lalu.
"Yang bersangkutan tinggal di kontrakan bersama istri dan anaknya. S memiliki 7 anak," ucapnya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menggeledah kediaman terduga teroris berinisial S di Jalan Merapi, Kabupaten Sampang. Pada penggeledahan itu, petugas mengamankan buku dan dokumen yang diduga berisi ajaran menyimpang.
Sejumlah barang yang diamankan dari kediaman S dibawa ke Polda Jawa Timur untuk proses lebih lanjut. Sementara, S diduga berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN). Berdasarkan informasi, dia merupakan warga Sumenep. S diamankan di kawasan Monumen Trunojoyo, Sampang.
Sampang: ASN sekaligus guru SD berinisial S ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di Sampang. Dia diduga anggota kelompok
Jamaah Islamiyah (JI) di Pulau Madura.
Kapolres Sampang AKBP Arman mengatakan, pengintaian terhadap aktivitas S sebagai terduga teroris telah dilakukan lebih dari satu tahun.
"Sebab, beredar informasi yang menyebut S menjabat bendahara JI sejak 2020 lalu," katanya, Senin, 17 Oktober 2022.
Dia mengatakan, penangkapan terhadap S merupakan hasil pengembangan dari proses penangkapan
terduga teroris berinisial MA di Kabupaten Sumenep beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, pihaknya tidak mengetahui secara pasti sudah berapa lama S menetap di Sampang. Dia mengaku hanya menerima informasi S mengontrak rumah di Jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, Sampang, sejak dua tahun lalu.
"Yang bersangkutan tinggal di kontrakan bersama istri dan anaknya. S memiliki 7 anak," ucapnya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menggeledah kediaman terduga teroris berinisial S di Jalan Merapi, Kabupaten Sampang. Pada penggeledahan itu, petugas mengamankan buku dan dokumen yang diduga berisi ajaran menyimpang.
Sejumlah barang yang diamankan dari kediaman S dibawa ke Polda Jawa Timur untuk proses lebih lanjut. Sementara, S diduga berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN). Berdasarkan informasi, dia merupakan warga Sumenep. S diamankan di kawasan Monumen Trunojoyo, Sampang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)